tag:blogger.com,1999:blog-46232646506160281452024-02-07T03:51:59.044-08:00imus fakri al murtadhoSenyum, Cara Sederhana Untuk Membuat Kesan Pertama yang Baik.imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.comBlogger53125tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-64017778789165957392012-03-16T01:01:00.002-07:002012-03-16T01:01:47.246-07:00Memberi Uang Kepada PengemisMemberi Uang Kepada Pengemis<br />
<br />
07 Maret 2012 •oleh: Ust. Aris Munandar, S.S., M.A. •5 • dibaca: 3494 <br />
<br />
Ketika menjelaskan kandungan QS. Al Baqarah: 177,<br />
<br />
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ باِللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ وَالْمَلَئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّنَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقاَمَ الصَّلَوةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَآءِ وَالضَّرَّآءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ<br />
<br />
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”<br />
<br />
Ibnu Utsaimin mengatakan, "Ayat ini menunjukkan bahwa memberi uang kepada pengemis adalah amal kebajikan meski sebenaranya pengemis tersebut tidak layak mendapatkan bantuan dikarenakan dia adalah orang kaya.<br />
<br />
Jika ada yang bertanya jika memberi uang kepada pengemis adalah termasuk amal kebajikan apa hal ini tidak bertentangan dengan dalil yang mencela keras mengemis dan meminta minta?<br />
<br />
Jawabannya dua hal ini tidaklah bertentangan karena sasaran dari dua jenis dalil dalam hal ini berbeda. Dalil yang memuji ditujukan kepada pemberi. Sedangkan dalil yang mencela keras ditujukan kepada pengemis alias pihak yang diberi. Jika sasaran dari dua dalil itu berbeda maka tidak ada pertentangan diantara keduanya.<br />
<br />
Andai jika kita jumpai orang yang terkena penyakit ini yaitu penyakit menjadikan mengemis sebagai profesi kita berikan kepadanya uang manakala dia meminta lantas kita nasihati dan kita ingatkan dia dengan dalil yang mencela perbuatan mengemis tentu saja lebih baik karena dengan hal tersebut berarti kita mengumpulkan dua kebaikan yaitu memberi uang kepada pengemis disamping menasihatinya.<br />
<br />
Sebagian orang bisa kita pastikan atau minimal kita memiliki sangkaan kuat bahwa dia adalah orang yang berkecukupan, namun dia masih saja mengemis dalam rangka memperkaya diri sendiri. Padahal dalam hadis disebutkan,<br />
<br />
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ<br />
<br />
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Barang siapa meminta minta harta kepada orang lain dalam rangka memperkaya diri sendiri maka sebenarnya dia meminta untuk diberi bara apa neraka maka hendanya dia memperbanyak bara api yang dia kumpulkan atau mempersedikit" (HR Muslim).<br />
<br />
عن عبد اللَّهِ بْنَ عُمَرَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِىَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِى وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ<br />
<br />
Dari Abdullah bin Umar, Nabi bersabda, "Tidaklah henti-henti seorang itu meminta minta harta orang lain akibatnya dia akan datang pada hari kiamat nanti sedangkan di wajahnya sama sekali tidak terdapat sekerat daging pun." (HR. Bukhari dan Muslim)<br />
(Tafsir al Qur'an al Karim Surat al Baqarah jilid:2 Hal. 289-290, terbitan Dar Ibnul Jauzi cet. pertama 1423 H).<br />
<br />
Artikel www.PengusahaMuslim.com<br />
<br />
=========================<br />
<br />
Ingin jadi pengusaha muslim yang sukses dunia akhirat? Bergabunglah di milis Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia. Anda dapat memperkenalkan diri, bertukar pengalaman, berkonsultasi, bertukar informasi dan bekerjasama dengan Anggota milis lainnnya.<br />
<br />
Cara untuk menjadi Anggota Milis<br />
<br />
Buka http://finance.groups.yahoo.com/group/pengusaha-muslim/join untuk mendaftar sekarang.<br />
<br />
Atau kirim email kosong ke: pengusaha-muslim-subscribe@yahoogroups.com<br />
<br />
Untuk bertanya dan berdiskusi di milis, silakan kirim pertanyaan ke: pengusaha-muslim@yahoogroups.com<br />
<br />
Email Konfirmasi Pendataan Anggota<br />
<br />
Setelah mendaftar, Anda harus mengisi formulir pendataan anggota yang akan kami kirimkan melalui email, selanjutnya reply email tersebut agar kami dapat memproses keanggotaan Anda.<br />
<br />
Tujuan pendataan ini adalah agar terbentuk komunitas yang berkualitas dan terjaga dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.<br />
<br />
Perhatian:<br />
<br />
Periksalah folder BULK/SPAM karena boleh jadi email yang berisi formulir tersebut masuk ke dalam folder BULK/SPAM.<br />
<br />
Syarat Menjadi Anggota Milis:<br />
<br />
1. Beragama Islam.<br />
2. Mengikuti peraturan dan tata tertib milis ini.<br />
<br />
MILIS PM-FATWA<br />
<br />
Untuk bertanya tentang hukum perdagangan, silakan bergabung di milis pm-fatwa.<br />
<br />
Untuk Bergabung, kirim email kosong ke: pm-fatwa-subscribe@yahoogroups.com<br />
Untuk bertanya, kirim pertanyaan ke: pm-fatwa@yahoogroups.comimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-24772971792073132002012-03-16T01:00:00.002-07:002012-03-16T01:00:02.398-07:00Syarat dalam Jual BeliSyarat dalam Jual Beli<br />
<br />
06 Maret 2012 •oleh: Ust. Aris Munandar, S.S., M.A. •1 • dibaca: 1753 <br />
<br />
وروى الأثرم بإسناده : أن رجلا تزوج امرأة ، وشرط لها دارها ، ثم أراد نقلها ، فخاصموه إلى عمر فقال : لها شرطها فقال الرجل : إذا تطلقينا<br />
<br />
Al Atsram meriwayatkan dengan sanadnya bahwa di masa Khalifah Umar bin Khatab terdapat seorang laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan perjanjian saat akad nikah bahwa dia akan tetap tinggal di rumahnya meski sudah menikah. Pada awalnya suami menyetujui persyaratan tersebut, namun setelah resmi menikah dia berubah pikiran. Dia ingin mengajak istrinya tinggal di rumah yang lain selain rumah asli istrinya. Pada akhirnya istri menggugat dan memperkarakan suami ke hadapan Khalifah Umar.<br />
<br />
Khalifah Umar memenangkan gugatan istri dengan mengatakan, "Istri berhak menuntut suami untuk melaksanakan poin perjanjian yang telah disepakati."<br />
<br />
Pihak suami mengatakan, "Jika demikian, istri bisa menggugat cerai kami, para suami?!"<br />
<br />
فقال عمر : مقاطع الحقوق عند الشروط<br />
<br />
Jawaban Umar, "Kepastian hak itu terkait erat dengan poin perjanjian yang telah disepakati bersama." (Al Mughni karya Ibnu Qudamah 7:71, terbitan Dar Ihya at Turats al Arabi, cet. pertama 1405 H).<br />
<br />
عن عبد الرحمن بن غنم عن عمر قال لها شرطها قال رجل إذن تطلقها<br />
<br />
Dari Abdurrahman bin Ghanam, Umar mengatakan, "Istri berhak menuntut suami untuk melaksanakan poin perjanjian yang telah disepakati." Suami mengatakan, "Jika demikian istri bisa menceraikan dirinya sendiri."<br />
<br />
فقال عمر إن مقاطع الحقوق عند الشرط<br />
<br />
Umar mengatakan, "Kepastian hak itu terkait erat dengan poin perjanjian yang telah disepakati bersama." (Ibnu Abi Syaibah no 16449).<br />
<br />
Perkataan Umar di atas adalah kaidah penting terkait poin-poin perjanjian dalam berbagai akad; baik akad nikah, jual beli, sewa menyewa dll.<br />
<br />
Berdasarkan kaidah yang berasal dari perkataan Umar di atas, maka pada dasarnya perjanjian yang disepakati dalam transaksi jual beli pada dasarnya wajib dipatuhi baik jumlah poin persyaratannya dua atau lebih. Sehingga sebagai pembeli kita bisa berkata kepada penjual bahwa kita bersedia membeli kayu yang dia miliki dengan harga sekian dengan syarat pohon tersebut ditebang, dipotongi, sebagiannya dibuat papan dan semuanya diantarkan ke rumah pembeli. Ketika penjual menerima kesepakatan ini dia berkewajiban untuk mematuhinya.<br />
<br />
Terkait permasalahan ini Syaikh Dr. Abdullah Al Sulmi mengatakann, "Para shahabat memberikan kelonggaran dalam masalah persyaratan dalam transaksi.<br />
<br />
Mayoritas ulama fikih, Hanafiyah, Syafiiyah dan Hanabilah melarang syarat atau perjanjian dalam akad yang poin perjanjian tersebut menguntungkan salah satu pihak pelaku transaksi jika hal tersebut bukan termasuk konsekuensi atau maslahat akad. Sedangkan Imam Ahmad cuma membolehkan adanya dua poin pernjanjian saja dalam pendapat beliau yang terkenal.<br />
<br />
Sedangkan para shahabat dan itu merupakan salah satu pendapat Imam Ahmad serta pendapat yang dipilih oleh Ibnu Taimiyah, mereka berpandangan bahwa perjanjian dalam transaksi jual beli adalah suatu yang longgar meski itu bukan konsekuensi akad. Inilah pendapat Khalifah Umar bin Khattab –kemudian beliau membawakan riwayat dari Umar di atas-."<br />
<br />
Penjelasan beliau di atas bisa disimak pada menit 36:28 sampai 37:48 di link berikut: way2allah.com<br />
<br />
Artikel www.PengusahaMuslim.comimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-90183467944845793482012-03-16T00:58:00.003-07:002012-03-16T00:58:15.702-07:00adakh riba dalam bank syariahMudharabah Bank Syariah, berbagi riba berkedok syariah - SEMINAR NASIONAL BANK SYARIAH - 24 Maret 2012<br />
<br />
08 Maret 2012 •oleh: Tim Redaksi •0 • dibaca: 2290 <br />
<br />
SEMINAR NASIONAL BANK SYARIAH - Dalam praktik produk mudharabah di bank syariah terdapat persyaratan kontroversial, yaitu pihak mudharib (pengelola dana) diharuskan menjamin dana yang diberikan bank dari segala bentuk kerugian. Produk ini dianggap sebagai ijtihad baru dalam mudharabah yang tidak ada sebelumnya. Produk ini diberi nama mudharabah musytarakah.<br />
<br />
Mudharabah Musytarakah adalah gabungan dari dua kata mudharabah dan musytarakah.<br />
<br />
Yang dimaksud dengan mudharabah adalah: transaksi penanaman dana oleh pemilik dana (shahibul mal) kepada pengelola (mudharib) untuk melakukan usaha tertentu dengan pembagian hasil berdasarkan nisbah yang disepakati oleh kedua pihak, sedangkan kerugian modal hanya ditanggung oleh pemilik dana.<br />
<br />
Musytarakah berarti: serikat, gabungan atau perkumpulan. Maka Mudharabah musytarakah hakikatnya mudharabah biasa, yang dimodifikasi untuk dijadikan produk perbankan syariah sebagai ganti dari tabungan/deposito berbunga pada bank konvensional.<br />
<br />
Selanjutnya penulis menyebutkan definisi dan ketentuan mudharabah musytarakah yang dinyatakan oleh Majma' Al-Fiqh Al-Islami (divisi fikih OKI) dalam keputusan muktamar No. 123 (5/13) 2001.<br />
<br />
Hubungan Antara Mudharabah Musytarakah dan Riba Dayn<br />
<br />
Pada dasarnya hukum mudharabah musytarakah adalah mubah (boleh). Akan tetapi setelah mudharabah musytarakah diakui sebagai produk bank syariah, beberapa peneliti ekonomi syariah menambahkan persyaratan bahwa dana yang diserahkan oleh nasabah kepada bank syariah yang dikembangkan dalam akad mudharabah, mendapatkan jaminan dari pihak mudharib (bank sebagai pengelola dana nasabah), sebagaimana halnya yang diterapkan oleh bank konvensional. Bahkan bukan hanya pokok dana tabungan yang dijamin, termasuk juga bunga atau bonusnya. (Dr. Yusuf As-Syubaily, Khadamat Ististmariyyah fil Masharif, jilid I, hal 270. Dr. Iyadh Al-Anzy, Asy-Syuruth At-Ta'widhiyyah, jilid II, hal 761).<br />
<br />
Para peneliti tersebut berdalih dengan mengqiyaskan mudharabah musytarakah dengan ajir musytarak (orang upahan yang bekerja memberikan jasa untuk orang banyak, seperti penjahit yang menerima jahitan dari banyak orang).<br />
<br />
Ajir musytarak berbeda hukumnya dengan ajir khas (orang upahan yang bekerja memberikan jasanya untuk orang tertentu, seperti sopir pribadi). Ajir khas tidak diwajibkan mengganti kerugian pada barang yang digunakannya, jika terjadi kerusakan/lenyap tanpa ada unsur kelalaiannya. Seperti kerusakan mobil ketika kecelakaan lalu-lintas yang terjadi di luar kehendak sopir pribadi. Berbeda halnya dengan Ajir musytarak, dia diharuskan menjamin semua barang para pengguna jasanya dalam kondisi bagaimanapun juga. Kecuali jika terjadi musibah umum, seperti kebakaran yang menimpa toko penjahit akibat jalaran api dari toko yang lain. Ini pendapat dalam mazhab Hanbali. (Al Buhuty, Kasysyaful Qina', jilid IV, hal 26)<br />
<br />
Akan tetapi dalil yang digunakan tidaklah kuat, karena tidak memenuhi persyaratan qiyas. Qiyas semacam ini dinamakan qiyas ma'al fariq (analogi dua kasus yang hakekatnya berbeda), karena ajir musytarak berbeda dengan mudharabah musytarakah. Ajir musytarak mendapat imbalan yang disepakati dari awal, sedangkan mudharabah musytarakah, pengelola mungkin mendapat laba dan mungkin tidak.<br />
<br />
Dengan demikian, persyaratan bahwa mudharib wajib menjamin dana nasabah pada kontrak mudharabah musytarakah ditentang keras oleh para ulama sehingga Majma' Al Fiqh Al Islami (divisi fikih OKI) mengeluarkan keputusan dalam muktamar ke XIII di Kuwait, No. 123 (5/3) 2001, yang menyatakan,<br />
<br />
"Mudharib (pengelola) adalah pihak yang menerima amanah, ia tidak menjamin dana bila terjadi kerugian, atau dana hilang, kecuali ia melalaikan amanah, atau ia melanggar peraturan syariah atau peraturan investasi. Hukum ini berlaku untuk mudharabah fardiyyah (perorangan) ataupun mudharabah musytarakah. Dan hukum ini tidak berubah dengan dalih mengqiyaskannya dengan ajir musytarak". (Journal Islamic Fiqh Council, edisi XIII, jilid III, hal 291) <br />
<br />
Dalil para ulama yang mengharamkan persyaratan; mudharib wajib menjamin dana pihak investor dari kerugian adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Ijma', kesepakatan para ulama sejak abad pertama hingga sekarang, bahwa jika disyaratkan agar pihak pengelola menjamin modal dari kerugian maka persyaratan ini batal dan tidak berlaku.<br />
<br />
Ibnu Qudamah (ulama mazhab Hanbali, wafat: 682H) mengatakan, "Bila disyaratkan bahwa mudharib (pengelola) menjamin dana dari kerugian, maka persyaratannya batal, tidak ada perbedaan pendapat ulama dalam hal ini". (Al Mughni, jilid VII, hal 176)<br />
<br />
2. Perbedaan yang mendasar antara mudharabah dan qardh (kredit) adalah dana yang diterima oleh mudharib tidak dijamin dari kerugian, sedangkan dana yang diterima dari kreditur wajib dijamin oleh pihak debitur.<br />
<br />
Jika mudharib disyaratkan menjamin dana yang diterimanya dari kerugian, akad mudharabah berubah menjadi qardh. Dan ketika pihak pemberi dana menerima bagi hasil sesungguhnya ia menerima bunga (riba). Karena akad mudharabahnya telah berubah menjadi akad pinjaman berbunga tidak tetap. Hal ini disepakati keharamannya oleh para ulama karena termasuk riba dayn. (Dr. Iyadh Al Anzy, Asy Syuruth At Ta'widhiyyah, jilid II, hal 762 )<br />
<br />
Keterangan di atas adalah sinopsis artikel yang ditulis Dr. Erwandi Tarmidzi – Alumni pascasarjana univ. Muhammad Su'ud jur. Fiqh – di majalah Pengusaha Muslim edisi 25, yang terbit pada bulan maret.<br />
<br />
Anda bisa mendapat kajian lebih mendalam tentang berbagai produk perbankan syariah, yang akan diulas dalam acara: SEMINAR NASIONAL BANK SYARIAH<br />
<br />
Seminar ini bertajuk: “Adakah Riba di Bank Syariah?”imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-56031147924118828682012-03-16T00:52:00.003-07:002012-03-16T00:52:20.255-07:00bekerja kepada non muslimBekerja kepada orang non muslim itu ada dua kategori:<br />
<br />
Pertama, bekerja dengan bentuk mengabdi atau melayani, ini hukumnya haram karena hal ini menyebabkan berkuasanya non muslim atas seorang muslim dan menyebabkan hinanya seorang muslim di hadapan orang kafir.<br />
<br />
Kedua, sedangkan bentuk pekerjaan yang tidak bersifat melayani seperti membangunkan rumah untuk non muslim atau semisalnya, hukumnya diperbolehkan karena pekerjaan semacam ini tidak mengandung unsur hinanya seorang muslim di hadapan orang kafir.<br />
<br />
عَنْ مَسْرُوقٍ حَدَّثَنَا خَبَّابٌ قَالَ كُنْتُ رَجُلاً قَيْنًا فَعَمِلْتُ لِلْعَاصِ بْنِ وَائِلٍ فَاجْتَمَعَ لِى عِنْدَهُ فَأَتَيْتُهُ أَتَقَاضَاهُ فَقَالَ لاَ وَاللَّهِ لاَ أَقْضِيكَ حَتَّى تَكْفُرَ بِمُحَمَّدٍ<br />
<br />
Dari Masruq, Khabab –seorang shahabat Nabi- bercerita, "Aku adalah seorang pandai besi. Aku pernah bekerja untuk kepentingan Al 'Ash bin Wail. Suatu ketika aku mendatanginya dan menagihnya. Jawabnya, "Demi Allah, aku tidak mau membayarnya sampai engkau kafir dengan Muhammad." (HR Bukhari no. 2275).<br />
<br />
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَصَابَ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَصَاصَةٌ فَبَلَغَ ذَلِكَ عَلِيًّا فَخَرَجَ يَلْتَمِسُ عَمَلاً يُصِيبُ فِيهِ شَيْئًا لِيُقيت بِهِ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَتَى بُسْتَانًا لِرَجُلٍ مِنَ الْيَهُودِ فَاسْتَقَى لَهُ سَبْعَةَ عَشَرَ دَلْوًا كُلُّ دَلْوٍ بِتَمْرَةٍ فَخَيَّرَهُ الْيَهُودِىُّ مِنْ تَمْرِهِ سَبْعَ عَشَرَةَ عَجْوَةً فَجَاءَ بِهَا إِلَى نَبِىِّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.<br />
<br />
Dari Ibnu Abbas, suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengalami kelaparan. Berita mengenai hal ini sampai ke telinga Ali. Ali pun lantas mencari pekerjaan sehingga bisa mendapatkan upah yang bisa dipergunakan untuk menolong Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ali mendatangi kebun milik seorang Yahudi. Orang Yahudi pemilik kebun itu meminta Ali untuk menimbakan air untuknya sebanyak 17 ember, setiap ember upahnya adalah satu butir kurma. Orang Yahudi tersebut meminta Ali untuk memilih 17 butir kurma Ajwah. Kurma-kurma tersebut Ali bawakan untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Ibnu Majah no. 2446, dinilai dhaif jiddan oleh al Albani).<br />
<br />
Jadi pekerjaan semisal ini hukumnya boleh seperti halnya jual beli dengan non muslim yang tidak mengandung unsur menghinakan seorang muslim.<br />
<br />
Al Qarafi al Maliki dalam kitabnya Al Furuq mengatakan,<br />
<br />
وكذلك لا يكون المسلم عندهم خادما ولا أجيرا يؤمر عليه وينهى<br />
<br />
"Seorang muslim tidak menjadi pelayan (baca: babu) bagi orang kafir, tidak boleh pula menjadi pekerja (baca: PRT) yang diperintah dan dilarang seenaknya oleh non muslim."<br />
<br />
Artikel www.PengusahaMuslim.comimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-52143379635155269182012-03-16T00:50:00.003-07:002012-03-16T00:50:43.244-07:00makan gaji butaMakan Gaji Buta<br />
<br />
13 Maret 2012 •oleh: Ust. Aris Munandar, S.S., M.A. •0 • dibaca: 1889 <br />
<br />
Pengusaha Muslim - Setiap pegawai ataupun karyawan memiliki kewajiban untuk komitmen dengan tugasnya dan mengerjakannya dengan baik sehingga berhak mendapatkan upah dan upah tersebut berstatus halal baginya. Jika dia tidak bekerja sebagaimana mestinya atau sama sekali tidak menunaikan kewajibannya maka dia sama sekali tidak berhak mendapatkan gaji atau upah. Gaji buta tersebut tidaklah halal baginya. Jika dia nekat mengambil gaji buta maka dia memakan harta dengan cara yang batil.<br />
<br />
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ<br />
<br />
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian memakan harta orang lain dengan cara yang batil." (QS. An Nisa: 29).<br />
<br />
Para ulama yang duduk di Lajnah Daimah mengatakan, "Menjadi kewajiban orang yang dipekerjakan dengan suatu pekerjaan dan dia mendapatkan gaji karena pekerjaan tersebut untuk bekerja sebagaimana mestinya. Jika dia tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya, maka dia tidak halal mengambil gaji tersebut karena dia mengambil gaji tanpa ada kompensasi timbal balik yang dia berikan kepada pihak yang mempekerjakannya." (Fatwa ini ditandatangani oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Abdul Aziz alu Syaikh, Abdullah bin Ghadayan, Shalih al Fauzan dan Bakr Abu Zaid, Fatawa Lajnah Daimah, 15:153).<br />
<br />
Para ulama Lajnah Daimah juga mengatakan, "Keikhlasan kerja bagi PNS atau karyawan swasta adalah menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian kerja atau dalam aturan kerja. Pekerjaan itu termasuk amanah yang wajib ditunaikan sebagaimana firman Allah<br />
<br />
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا<br />
<br />
"Sesungguhnya Allah itu memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah." (QS. An Nisa:58)”<br />
<br />
(Fatwa ini ditandatangani oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Abdul Aziz alu Syaikh, Shalih al Fauzan dan Bakr Abu Zaid, Fatawa Lajnah Daimah, 15:155-156)<br />
<br />
Sumber: Islamqa.info<br />
<br />
Artikel www.PengusahaMuslim.com<br />
<br />
=========================<br />
<br />
Ingin jadi pengusaha muslim yang sukses dunia akhirat? Bergabunglah di milis Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia. Anda dapat memperkenalkan diri, bertukar pengalaman, berkonsultasi, bertukar informasi dan bekerjasama dengan Anggota milis lainnnya.<br />
<br />
Cara untuk menjadi Anggota Milis<br />
<br />
Buka http://finance.groups.yahoo.com/group/pengusaha-muslim/join untuk mendaftar sekarang.<br />
<br />
Atau kirim email kosong ke: pengusaha-muslim-subscribe@yahoogroups.com<br />
<br />
Untuk bertanya dan berdiskusi di milis, silakan kirim pertanyaan ke: pengusaha-muslim@yahoogroups.com<br />
<br />
Email Konfirmasi Pendataan Anggota<br />
<br />
Setelah mendaftar, Anda harus mengisi formulir pendataan anggota yang akan kami kirimkan melalui email, selanjutnya reply email tersebut agar kami dapat memproses keanggotaan Anda.<br />
<br />
Tujuan pendataan ini adalah agar terbentuk komunitas yang berkualitas dan terjaga dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.<br />
<br />
Perhatian:<br />
<br />
Periksalah folder BULK/SPAM karena boleh jadi email yang berisi formulir tersebut masuk ke dalam folder BULK/SPAM.<br />
<br />
Syarat Menjadi Anggota Milis:<br />
<br />
1. Beragama Islam.<br />
2. Mengikuti peraturan dan tata tertib milis ini.<br />
<br />
MILIS PM-FATWA<br />
<br />
Untuk bertanya tentang hukum perdagangan, silakan bergabung di milis pm-fatwa.<br />
<br />
Untuk Bergabung, kirim email kosong ke: pm-fatwa-subscribe@yahoogroups.com<br />
Untuk bertanya, kirim pertanyaan ke: pm-fatwa@yahoogroups.comimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-32121699333370482952012-03-16T00:48:00.005-07:002012-03-16T00:48:50.660-07:00mudhorabah dalam bankSenyum, Cara Sederhana Untuk Membuat Kesan Pertama yang Baik<br />
<br />
16 Maret 2012 •oleh: Tim Redaksi •0 • dibaca: 315 <br />
<br />
Oleh: Dale Carnegie<br />
<br />
Pernahkah Anda berada di ruang tunggu dokter dan memandang berkeliling pada wajah-wajah suram tanpa senyum yang tidak menyenangkan untuk dilihat? Dr. Dtephen K Sproul, seorang dokter hewan di Raytown menceritakan tentang satu harinya yang tak biasa, pada saat ruang tunggunya penuh dengan klien yang menunggu binatang kesayangan mereka di suntik. Tak seorang pun dari mereka yang berbicara dan senyum dengan yang lainnya, dan mungkin mereka sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Dia menceritakan apa yang terjadi dalam salah satu workshop kami:<br />
<br />
“Ada enam atau tujuh klien yang sedang menunggu tatkala seorang ibu masuk sambil menggendong bayi dan seekor anak kucing. Kebetulan, wanita itu duduk di sebelah seorang pria setengah baya yang kesal dengan pelayanan yang mengharuskannya menunggu lama. Bayi itu tiba-tiba memandangnya sambil ter senyum lebar, senyum khas bayi. Apa yang dilakukan lelaki itu?<br />
<br />
Tentu saja, persis seperti yang Anda dan saya lakukan, dia membalas senyum si bayi dengan senyum manis dan segera mengobrol dengan wanita itu tentang banyak hal. Kemudian, para klien lain ikut pula bergabung dengan mereka. Kebosanan berubah menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan.”<br />
<br />
Profesor James V Connell, seorang psikolog dari Universitas Michigan, mengatakan,”Orang yang tersenyum, cenderung mampu mengatasi, mengajar dan menjual dengan lebih efektif, dan membesarkan anak-anak yang lebih bahagia.<br />
<br />
Robert Cryer, manajer sebuah departemen komputer untuk sebuah perusahaan di Ohio, menceritakan pengalamannya:<br />
“Saya hampir putus asa berusaha merekrut Ph.D. yang berpengetahuan komputer untuk departemen saya. Namun akhirnya saya menemukan seorang pemuda dengan kualifikasi ideal yang baru saja tamat kuliah. Setelah beberapa kali percakapan via telepon akhirnya dia menerima ajakan dari perusahaan kami. Saya juga tahu darinya bahwa selain tawaran dari perusahaan kami, ia juga mendapat tawaran dari perusahaan yang lebih besar dan lebih terkenal dari perusahaan kami. Setelah ia mulai bekerja, saya bertanya kepadanya mengapa ia memilih kami bukan perusahaan lain itu.<br />
<br />
“Saya kira, itu karena manajer perusahaan-perusahaan lainnya berbicara di telepon dengan suara dingin dan bersikap sinis yang membuat saya sama seperti transaksi bisnis. Suara Anda terdengar seakan-akan Anda senang mendengar saya… bahwa Anda benar-benar membutuhkan saya menjadi bagian dari organisasi Anda.<br />
<br />
Anda tidak ingin ter senyum? Mengapa? Ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama; paksa diri Anda untuk ter senyum. Kalau Anda seorang diri, paksa diri Anda untuk bersiul atau mendendangkan sebuah lagu. Bersikaplah seolah-olah Anda sudah bahagia. Senyum lah.<br />
<br />
Berikut adalah cara yang disarankan oleh psikolog dan filsuf William James:<br />
“Tindakan tampaknya mengikuti perasaan, padahal sebenarnya tindakan dan perasaan berjalan bersama. Dengan mengatur tindakan – yang berada di bawah kontrol langsung kehendak kita – secara tidak langsung kita bisa mengatur perasaan kita. Jadi, jalan menuju kebahagiaan, kalau kegembiraan kita hilang, adalah duduk dengan riang, lalu bertindak dan berbicaralah seolah-olah Anda memang bahagia…”<br />
<br />
<br />
[How To Win Friends & Influence People, Dale Carnegie. Bina Rupa Aksara 1995]<br />
<br />
Diplikasikan ulang oleh: QuickStart<br />
<br />
Artikel www.PengusahaMuslim.comimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-40507013637019234262012-03-16T00:48:00.001-07:002012-03-16T00:48:30.408-07:00imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-32778325731194494612012-03-16T00:42:00.002-07:002012-03-16T00:42:28.359-07:00senyumSenyum, Cara Sederhana Untuk Membuat Kesan Pertama yang Baik<br />
<br />
16 Maret 2012 •oleh: Tim Redaksi •0 • dibaca: 315 <br />
<br />
Oleh: Dale Carnegie<br />
<br />
Pernahkah Anda berada di ruang tunggu dokter dan memandang berkeliling pada wajah-wajah suram tanpa senyum yang tidak menyenangkan untuk dilihat? Dr. Dtephen K Sproul, seorang dokter hewan di Raytown menceritakan tentang satu harinya yang tak biasa, pada saat ruang tunggunya penuh dengan klien yang menunggu binatang kesayangan mereka di suntik. Tak seorang pun dari mereka yang berbicara dan senyum dengan yang lainnya, dan mungkin mereka sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Dia menceritakan apa yang terjadi dalam salah satu workshop kami:<br />
<br />
“Ada enam atau tujuh klien yang sedang menunggu tatkala seorang ibu masuk sambil menggendong bayi dan seekor anak kucing. Kebetulan, wanita itu duduk di sebelah seorang pria setengah baya yang kesal dengan pelayanan yang mengharuskannya menunggu lama. Bayi itu tiba-tiba memandangnya sambil ter senyum lebar, senyum khas bayi. Apa yang dilakukan lelaki itu?<br />
<br />
Tentu saja, persis seperti yang Anda dan saya lakukan, dia membalas senyum si bayi dengan senyum manis dan segera mengobrol dengan wanita itu tentang banyak hal. Kemudian, para klien lain ikut pula bergabung dengan mereka. Kebosanan berubah menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan.”<br />
<br />
Profesor James V Connell, seorang psikolog dari Universitas Michigan, mengatakan,”Orang yang tersenyum, cenderung mampu mengatasi, mengajar dan menjual dengan lebih efektif, dan membesarkan anak-anak yang lebih bahagia.<br />
<br />
Robert Cryer, manajer sebuah departemen komputer untuk sebuah perusahaan di Ohio, menceritakan pengalamannya:<br />
“Saya hampir putus asa berusaha merekrut Ph.D. yang berpengetahuan komputer untuk departemen saya. Namun akhirnya saya menemukan seorang pemuda dengan kualifikasi ideal yang baru saja tamat kuliah. Setelah beberapa kali percakapan via telepon akhirnya dia menerima ajakan dari perusahaan kami. Saya juga tahu darinya bahwa selain tawaran dari perusahaan kami, ia juga mendapat tawaran dari perusahaan yang lebih besar dan lebih terkenal dari perusahaan kami. Setelah ia mulai bekerja, saya bertanya kepadanya mengapa ia memilih kami bukan perusahaan lain itu.<br />
<br />
“Saya kira, itu karena manajer perusahaan-perusahaan lainnya berbicara di telepon dengan suara dingin dan bersikap sinis yang membuat saya sama seperti transaksi bisnis. Suara Anda terdengar seakan-akan Anda senang mendengar saya… bahwa Anda benar-benar membutuhkan saya menjadi bagian dari organisasi Anda.<br />
<br />
Anda tidak ingin ter senyum? Mengapa? Ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama; paksa diri Anda untuk ter senyum. Kalau Anda seorang diri, paksa diri Anda untuk bersiul atau mendendangkan sebuah lagu. Bersikaplah seolah-olah Anda sudah bahagia. Senyum lah.<br />
<br />
Berikut adalah cara yang disarankan oleh psikolog dan filsuf William James:<br />
“Tindakan tampaknya mengikuti perasaan, padahal sebenarnya tindakan dan perasaan berjalan bersama. Dengan mengatur tindakan – yang berada di bawah kontrol langsung kehendak kita – secara tidak langsung kita bisa mengatur perasaan kita. Jadi, jalan menuju kebahagiaan, kalau kegembiraan kita hilang, adalah duduk dengan riang, lalu bertindak dan berbicaralah seolah-olah Anda memang bahagia…”<br />
<br />
<br />
[How To Win Friends & Influence People, Dale Carnegie. Bina Rupa Aksara 1995]<br />
<br />
Diplikasikan ulang oleh: QuickStart<br />
<br />
Artikel www.PengusahaMuslim.comimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-81693871399669406242012-02-11T00:50:00.001-08:002012-02-11T00:50:07.397-08:00Urgensi Silaturahmi<br />
<br />
Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah....<br />
<br />
***<br />
<br />
"Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? "Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR. Ibnu Majah).<br />
<br />
Silaturahmi tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai dengan asal kata dari silaturahmi itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda, "Yang disebut bersilaturahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR. Bukhari).<br />
<br />
Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang tinggi. Boleh jadi kita melakukannya karena merasa malu atau berhutang budi kepada orang tersebut. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturahmi kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya walau harus menempuh jarak yang jauh dan melelahkan, maka inilah yang disebut silaturahmi. Apalagi kalau kita bersilaturahmi kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahmi yang sebenarnya.<br />
<br />
Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada para sahabat, "Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah". Para sahabat pun bertanya, "Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?" Beliau kemudian bersabda lagi, "Hendaklah kalian suka menghubungkan tali silaturahmi kepada orang yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh" (HR. Hakim).<br />
<br />
Dalam hadis lain dikisahkan pula, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyembungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR. Bukhari Muslim).<br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sahabat, bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati masih tersimpan kebenciaan dan rasa permusuhan kepada sesama muslim. Perhatikan keluarga kita, kaum yang paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada beberapa orang saja yang sudah tidak saling tegur sapa, saling menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling menohok, menggunjing, dan memfitnah, maka rahmat Allah akan dijauhkan dari rumah tersebut. Dalam skala yang lebih luas, dalam lingkup sebuah negara, bila di dalamnya sudah ada kelompok yang saling jegal, saling fitnah, atau saling menjatuhkan, maka dikhawatirkan bahwa bangsa dan negara tersebut akan terputus dari rahmat dan pertolongan Allah SWT.<br />
<br />
Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah. Sebagai umat yang besar, kaum muslim memang diwajibkan ada yang terjun di bidang politik, ekonomi, hukum, dsb, karena tanpa itu kita akan dipermainkan dan kepentingan kita tidak ternaungi secara legal di dalam kehidupan bermasyarakat. Namun demikian, berbagai kelompok yang ada harus dijadikan sarana berkompetisi untuk mencapai satu tujuan mulia, tidak saling menghancurkan dan berperang, bahkan lebih senang berkoalisi dengan pihak lain. Sebagai umat yang taat, kita berkewajiban untuk mendukung segala kegiatan yang menyatukan langkah berbagai kelompok kaum muslimin dan mempererat tali persaudaraan diantara kita semua. Wallahu 'alam...<br />
<br />
(diambil dari tausiah Aa Gym, www.republika.co.id)<strike></strike>imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-38377886232205927632012-01-25T00:10:00.001-08:002012-01-25T00:10:24.720-08:00hakikat syukurSyukur secara lughawi dari kata syakara– yaskuru yang berarti berterima kasih. Adapun penjelasan lain bahwa syukur adalah ketika kita memberi (membalas) atas pemberian yang lain kepada kita dengan memberikan lebih daripada pemberian orang lain tersebut. Sebagai gambaran sederhana misalnya unta adalah binatang yang bisa berjalan jauh walaupun diberi minum hanya sedikit saja, diberi sedikit tapi bisa memberi manfaat yang banyak , maka unta itu disebut sebagai syakaratin naqah (unta yang bersyukur/berterima kasih). Atau juga seperti pohon kurma walaupun pohon itu tumbuh di gurun pasir dan hanya sedikit mendapatkan air, tapi bisa memberikan buah yang banyak, daun dan pohonnya pun berguna bagi keperluan manusia lainnya maka pohon kurma itu disebut juga syakaratis syajarah (pohon yang bersyukur/berterima kasih).<br />
Allah swt, di dalam al-Quran mempunyai nama as-Syakur, karena dengan as-Syakur ini, Allah swt senantiasa memberikan limpahan rahmat dan karunia kepada hamba walaupun hamba-Nya sedikit dalam beribadah. <br />
Oleh karena itu, syukur merupaka tingkatan paling tinggi dari seorang hamba, bahkan syukur ini bukan hanya berlaku di dunia saja tapi sampai ke dalam syurga, berbeda dengan sabar, sabar berlaku di dunia saat di alam kubur (penantian), di alam mahsyar, dan saat meniti shirat tapi tidak sampai masuk ke dalam syurga. Karena di dalam syurga sudah tidak akan ada lagi sabar dalam menghadapi mushibah, tidak akan menemukan lagi sabar menghindari maksiat dan sabar dalam taat, yang ada hanya rasa syukurnya seorang hamba telah mendapatkan maghfirah dan karunia Allah swt di dalam syurga itu. Bahkan syukur merupak nafas dari para ahli syurga. Sebagaimana yang termaktub dalam al-Quran: “Da’waahum fiiha subhaanaka allohumma watahiyyatun fiiha salaamun wa akhiru da’wahum fiiha anilhamdulillahi rabbil’aalamiin.” "Doa mereka di dalam syurga adalah subhaanaka allahumma dan penghormatan mereka adalah salaamun, dan akhir dari doa mereka adalah alhamdulillahirabbil’alamiin".<br />
<br />
Digambarkan pula ketika Sayyidah 'Aisyah r.a mendapati Nabi saw tengah malam dengan kaki beliau yang menjadi bengkak dikarenakan lamanya berdiri saat melaksanakan shalat malam, lalu Sayyidah 'Aisyah berkata : “Wahai Rasulullah, mengapakah engkau sampai berpayah-payah dalam melaksanakan ibadah? Bukankah dosamu yang lalu dan yang akan datang telah diampuni?” Lalu Nabi saw menjawab: “Maka tidak pantaskah aku menjadi hamba yang bersyukur?”<br />
<br />
Sahabat, rasa syukur memang sulit dicapai kecuali dengan pertolongan dari Allah swt. Seperti yang pernah Rasulullah saw sampaikan kepada sahabat Mu’adz bahwa rasa syukur itu harus dipinta di dalam doa terutama di setiap akhir shalat fardhu dengan doa: “Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadaatika.” "Ya Allah, berikanlah pertolongan-Mu kepadaku dalam dzikirku pada-Mu (menjadi ahli dzikir.red) dan atas rasa syukurku pada-Mu dan baguskanlah ibadahku pada-Mu.”<br />
Setidaknya ada 4 pilar syukur yang harus ditegakkan seorang hamba menurut imam Ibnul Qoyyim:<br />
1. Sadar bahwa nikmat itu semuanya mutlaq dari Allah swt. <br />
Pernahkah kita menghitung nikmat dari Allah? Nah, itulah kita yang jangankan untuk mensyukuri nikmat, menyadari akan adanya nikmat apalagi menghitungnya sepertinya sangat jarang kita lakukan.<br />
Contoh sederhananya ketika kita makan, apakah kita benar-benar sadar akan nikmat dari makanan sepiring nasi? Lalu pernahkah kita mentafakuri (memikirkan) bagaimana caranya Allah swt menyampaikan nikmat sepiring nasi itu kepada kita? Subhanallah, apabila sejenak saja kita berfikir akan nikmat ini insya Allah kita akan tersungkur dan menyatakan syukur kita kepada Allah swt. Misalnya dari tiap butir nasi yang kita makan, kita tidak tahu siapa yang menyemai benihnya, siapa yang menanamnya, siapa yang memanennya, siapa yang mengolah padi jadi beras, siapa yang membawanya. Dari sebutir nasi yang sampai pada kita, tersusun rangkaian nikmat-nikmat Allah yang memudahkan kita untuk menikmatinya. Belum lagi nikmat tangan kita untuk menyuapkan nasi ke mulut, nikmat mulut, gigi, lidah, tenggorokan, usus, lambung sampai pada nikmat mengeluarkan kotorannya. Itu semua harusnya menjadikan diri kita lebih bisa merasakan dan menyadari akan nikmat Allah swt ini. Kesadaran akan nikmat Allah yang begitu banyak, begitu besar tercurah kepada kita dimulai dari helaan nafas, kedipan mata, degup jantung aliran darah dan lain sebagainya, akan menumbuhkan rasa berutang budi dan bergantung hanya pada Allah swt. Sang Pemberi Nikmat.<br />
2. Memuji kepada Sang Pemberi Nikmat.<br />
Memuji kepada Allah swt Sang Pemberi Nikmat ini merupakan pilar berikutnya, sebagai ungkapan hati yang bersyukur. Karena memang hakikat dari semua pujian itu sebenarnya kembali kepada Allah swt.<br />
Para ulama menyebutkan bahwa pujian itu ada 4 jenis dan semuanya kembali kepada Allah swt:<br />
1. Pujian Kholiq pada Kholiq (Allah pada dirinya sendiri) seperti halnya Allah menyatakan pujian ini dalam al-Quran misalkan dengan ayat “Alhamdulillahirabbil’alamin”. Segala puji bagi Allah Rab semesta alam.<br />
2. Pujian Kholiq kepada makhluknya, termaktub dalam Qs. al-Qalam [68]:4 “Wainnaka la’alaa khuluqin ‘adzim”. "Dan sesungguhnya engkau {Muhammad} benar-benar berbudi pekerti yang luhur."<br />
3. Pujian makhluk pada Kholiqnya (Allah), sebagai mana yang diungkapkan kita apabila mendapatkan limpahan karunia dengan mengucapkan terima kasih pada Allah atau dengan mengucapkan hamdalah dengan tulus.<br />
4. Pujian makhluk kepada makhluk, apabila kita memuji seseorang baik dari postur tubuh atau prestasinya, namun sebenarnya kita itu sedang memuji akan karya Allah swt. Jadi hakikatnya pujian itu semuanya kembali pada Allah swt.<br />
3. Menggunakan nikmat untuk taat kepada Pemberi nikmat (taslim).<br />
Di saat kita mencurahkan hati, pikiran, tenaga, harta, waktu dan segala fasilitas yang kita miliki untuk taat pada Allah, itulah yang disebut bersyukur.<br />
4. Mencintai Sang Pemberi Nikmat<br />
Di saat kita berbuat baik terhadap kedua orang tua kita, yang terbersit dalam hati bahwa kebaikan yang kita sampaikan pada mereka ini merupakan bukti cinta kita terhadap mereka. Karena dari semenjak kita dikandung ibu, masa kanak-kanak sampai dewasa setiap harinya tidak terlepas dari kebaikan mereka.<br />
Nah seharusnya rasa cinta seperti ini lebih besar kita sampaikan kepada Allah swt, karena orang tua berbuat baik pada kita juga itu sebenarnya Allah yang menggerakkannya. Apapun yang orang tua berikan pada kita itu juga nikmat Allah yang disampaikan melalui mereka.<br />
<br />
<Ustadz Abdul Hakim, S.Si -Tim Assatidz Daarut Tauhiid Jakarta-Pemateri Kajian Lepas Kerja setiap Jum'atimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-28460122185757455972012-01-07T01:57:00.000-08:002012-01-07T01:57:28.087-08:00ilmu kalam 05012012ILMU KALAM<br />
<br />
Posted on 05/01/2012<br />
<br />
I. SEJARAH TIMBULNYA PERSOALAN-PERSOALAN<br />
TEOLOGI DALAM ISLAM<br />
<br />
Ketika Nabi Muhammad Saw. Mulai menyiarkan agam ajaran-ajaran Islam yang beliau terima dari Allah SWT di Mekkah, kota ini mempunyai sistem kemasyarakatan yang terletak di bawah pimpinan suku bangsa Quraiy.<br />
Dipertengahan ke dua dari abad ke-enam Masehi, jalan dagang Timur – Barat berpindah dari Teluk Persia – Euphrat di Utara dan Laut Merah – Perlembahan Neil di selatan, ke Yaman – Hijaz – Syria.<br />
<br />
Peperangan yang senantiasa terjadi antara kerajaan Byzantin dan Persia membuat jalan Utara tak selamat dan tak menguntungkan bagi dagang. Mesir, mungkin juga sebagai akibat dari peperangan Byzantin dan Persia, berada dalam kekacauan yang mengakibatkan perjalanan dagang melalui Perlembahan Neil tidak menguntungkan pula.<br />
Dengan pindahnya perjalanan dagang Timur – Barat ke Semenanjung Arabia, mekkah yang terletak di tengah – tengah garis perjalanan itu, menjadi kota dagang. Pedagang – pedagangnya pergi ke Selatan membeli barang – barang yang dating dari Timur, yang kemudian mereka bawa ke Utara untuk dijual di Syria.<br />
Dari pedagang transit ini, Mekkah menjadi kaya. Perdagangan ini dipegang oleh Quraisy dan orang-orang yang berada dan berpengaruh dalam masyarakat pemerintah mekkah juga terletak di tengah-tengah mereka. Pemerintah dijalankan melalui majlis suku bangsa yang anggota-anggotanya tersusun dari kepala suku yang dipilih menurut kekayaan dan pengaruh mereka dalam masyarakat.<br />
Kekuasaan sebenarnya terletak dalam tangan kaum pedagang tinggi. Kaum pedagang tinggi ini, untuk menjaga kepentingan-kepentingan mereka, mempunyai perasaan solidaritas kuat yang kelihatan efeknya dalam perlawanan mereka terhadap nabi Muhammad Saw, sehingga beliau dan pengikut-pengikutnya terpaksa meninggalkan Mekkah pergi ke Yasrib di th.622-M. Sebagai mana diketahui bahwa Nabi Muhammad Saw termasuk orang yang ekonominya sederhana.<br />
Suasana di Yasrib beda dengan kota Mekkah. Kota ini bukan kota pedagang tetapi kota petani. Masyarakatnya tidak homogeen, tetapi terdiri dari orang Arab, dan bangsa Yahudi.<br />
II. ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM<br />
<br />
A. KAUM KHAWARIJ<br />
Kaum khawarij terdiri ata pengikut-pengikut ‘Ali Ibnu Talib yang meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap ‘Ali Ibnu Talib dalam menerima arbritase sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tenteng khalifah dengan Mu’awiyah Ibnu Sufyan. Nama khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka, karena mereka keluar dari barisan ‘Ali. Tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa pemberian nama itu didasarkan atas ayat 100 dari surat An-nisa’, yang dalamnya disebutkan : ” ke luar dari rumah lari kepada Allah dan Rasul Nya”. Dengan demikian kaum Khawarij memandang diri mereka sebagai orang yang meninggalkan rumah dari kampung halamannya untuk mengabdikan diri kepada Allah dan Rasul Nya.<br />
<br />
B. MURJI’AH<br />
Sebagaimana halnya kaum Khawarij, kaum Murji’ah pada mulanya juga ditimbulkan oleh persoalan-persoalan politik, tegasnya persoalan khalifah yang membawa perpecahan dikalangan ummat Islam setelah ‘Utsman Ibnu Affan mati terbunuh. Pada mulanya kaum Murji’ah pendukung daripada kaum khawarij akan tetapi berbalik menjadi musuh besar mereka. Karena adanya perlawanan ini, pendukung yang masih tetap setia padanya semakin bertambah keras dan kuat membelanya dan akhirnya mereka merupakan satu golongan lain dalam Islam yang dikenal dengan nama Syi’ah. Kefanatikan golongan ini terhadap ‘Ali bertambah keras, setelah ia sendiri mati terbunuh pula. Diantara kaum Khawarij dan Syi’ah menjadi dua golongan yang saling bermusuhan.<br />
<br />
C. QODARIAH DAN JABARIAH<br />
Pendapat kaum Qodariah, bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya. Dalam artian menurut faham Qodariah manusia mempunyai kemerdekaan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Dengan demikian nama Qodariah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan . Dalam istilah faham orang Inggris dikenal dengan nama free will dan free act.<br />
Kaum Jabariah berpendapat sebaliknya, yaitu manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehandak dan perbuatannya. Manusia dalam faham ini terikat penuh pada kehendak mutlak Tuhan. Jadi nama Jabariah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Memang dalam faham ini manusia mengerjakan perbuatan-perbuatannya dengan keadaan terpaksa. Dalam istilah Inggris disebut dengan fatalism atau predestionation. Perbuatan perbuatan manusia telah ditentukan oleh qada’ dan qodar Tuhan. Masyarakat Arab sebelum Islam kelihatannya dipengaruhi oleh faham jabariah ini, sehingga pada saat itu orang Arab kehidupannya bersifat serba sederhana dan jauh dari pengetahuan, dan harus menyesuaikan diri dengan suasana padang pasir,dengan panasnya yang terik serta tanah dan gunungnya yang gundul.<br />
Dalam dunia yang demikian mereka tidak banyak melihat jalan untuk merubah keadaan sekelilingnya sebab dirinya merasa lamah dan tak berkuasa dalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang dihadapinya. Dalam kehidupan sehari-hari mereka bergantung pada kehendak nature. Hal ini membawa mereka pada sikap fatalistis<br />
<br />
D. KAUM MU’TAZILAH<br />
Kaum mu’tazilah adalah golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofisdaripada persoalan-persoalan yang dibawa kaum Khawarij dan Murji’ah. Dalam pembahasan mereka banyak memakai akal sehingga mereka mendapat nama ” kaum rasionalis Islam “.<br />
Berbagai analisa yang dimajukan tentang pemberian nama Mu’tazilah kepada mereka. Uraian yang biasa disebut buku-buku ‘ilmu al-Kalam berpusat pada peristiwa yang terjadi antara Wasil Ibnu ‘Ata’ serta temannya ‘Amr Ibnu ‘Ubaid dan Hasan al-Basri di Basrah. Wasil selalu mengikuti pelajaran-pelajaran yang diberikan Hasan al-Basri di mesjid Basrah. Pada suatu hari dating seorang bertanya mengenai pendapatnya tentang orang yang berdosa besar. Sebagai diketahui kaum Khawarij memandang mereka kafir, sedangkam kaum Murji’ah memandang mereka mukmin. Ketika Hasan al-Basri berfikir, Wasil mengeluarkan pendapatnya sendiri dengan mengatakan : “Saya berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah mkmin dan bukan pula kafi, tetapi mengambil posisi tengah-tengah. Kemudian ia berdiri dan menjauhkan diri dari Hasan al-Basri pergi ketempat lain di masjid, disana ia mengulangi pendapatnya. Atas peristiwa ini Hasan al-Basri mengatakan : “Wasil menjauhkan diri dari kita (I’tazala’anna)”. Dengan demikian ia serta teman-temannya, kata al-Syahrastani, disebut kaum Mu’tazilah.<br />
<br />
E. AHLI SUNNAH DAN JAMA’AH<br />
Term ahli Sunnah dan jama’ah ini kelihatannya timbul sebagai reaksi terhadap faham-faham golongan Mu’tazilah yang telah dijelaskan sebelumnya dan terdapat sikap mereka dalam menyiarkan ajaran-ajaran itu. Mulai dari wasil usaha-usaha mereka telah dijalankan untuk menyebarkan ajaran-ajaran itu, disamping usaha-usaha yang dijalankan dalam menentang serangan musuh-musuh Islam.imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-45776809532827097592011-12-21T00:45:00.001-08:002011-12-21T00:45:12.564-08:00motivasiKita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan<br />
<br />
Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.<br />
<br />
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda<br />
<br />
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil<br />
<br />
Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru<br />
<br />
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan<br />
<br />
Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru<br />
<br />
Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda<br />
<br />
Bila anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat<br />
<br />
Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai<br />
<br />
Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan<br />
<br />
Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.<br />
<br />
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-46385032691273186032011-12-20T03:33:00.000-08:002011-12-20T03:33:46.893-08:00) السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ... السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ<br />
<br />
Berbagilah Maka Anda Akan Berbahagia<br />
<br />
Tak ada pilihan lain bagi Mulyono, sebutlah begitu namanya, kecuali harus mengonsumsi nasi aking menjelang Ramadhan lalu.<br />
<br />
Penarik becak di kawasan Jember, Jawa Timur, ini ketika itu didera sakit, sementara pendapatannya selama ini pas-pasan. Tak ada uang untuk membeli nasi putih untuk keluarganya. Jadi, tak ada pilihan lain kecuali menggantinya dengan nasi aking, atau sisa-sisa nasi yang tak termakan dan sudah dijemur di terik matahari.<br />
<br />
Mulyono tidak sendiri mengalami kegetiran hidup seperti itu. Di Makassar, Sulawesi Selatan, menjelang Idul Fitri lalu, sebuah Klenteng Budha menyelenggaran pembagian beras dan sembako untuk umat Islam. Ternyata yang datang ribuan orang. Bahkan, beberapa di antaranya pingsan karena terdesak saat antrian.<br />
<br />
Betapa banyak warga miskin seperti halnya Mulyono di negeri ini. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada 2010, jumlah orang miskin mencapai 30,2 juta jiwa atau sekitar 12,5 persen dari total penduduk di Indonesia.<br />
<br />
Itu berarti jika Anda tinggal bersama 40 tetangga, maka 5 di antaranya mengalami nasib tak jauh berbeda dengan Mulyono. Padahal, kata Rasulullah SAW, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tetangganya.”(Mutafaq Alaih).<br />
<br />
Bukan tanpa sebab Allah SWT menciptakan begitu banyak kemiskinan di negeri ini. Mungkin, Dia hendak memberi kemudahan kepada kita untuk peduli kepada sesama.<br />
<br />
Kita cukup melangkahkan kaki ke sekitar rumah, pasti ada yang membutuhkan pertolongan. Jika bukan karena kekurangan harta, mungkin mereka kekurangan perhatian. Terlebih jika kita melangkahkan kaki lebih jauh lagi.<br />
<br />
Allah SWT agaknya ingin mengetuk hati kita dengan menyajikan fakta-fakta tersebut di depan mata. Sungguh terlalu bila hati kita tak jua terpanggil untuk meringankan beban sesama.<br />
<br />
Padahal, lewat berbagi, Allah SWT menjanjikan solusi atas masalah yang kita hadapi. Solusi untuk kita, solusi untuk keluarga, dan solusi untuk negara.<br />
<br />
Berbagilah, maka Anda akan berbahagia!<br />
<br />
Judul-judul Kajian Utama Desember 2011 :<br />
<br />
1. Berbagilah Maka Akan Berbahagia<br />
2. Peduli Itu Solusi<br />
3. Kiat Membangun Mental Berbagi<br />
<br />
<br />
Share |<br />
<br />
TOPIK LAIN EDISI DESEMBER 2011<br />
-<br />
20 Tahun Berdakwah di Baduy<br />
-<br />
Polemik Terjemah Al-Qur`an<br />
-<br />
Meneladani Perbedaan Para Ulama<br />
-<br />
“Pelacur Juga Manusia, Punya Naluri Baik”<br />
-<br />
Mendampingi Buah Hati yang Sakit<br />
-<br />
Terapi Pijat Totokimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-24252301041569460832011-11-30T20:19:00.001-08:002011-11-30T20:19:16.640-08:00الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :<br />
54Bagikan<br />
Cara Menjaga Nafsu SyahwatPertanyaan : assalamu'alaikum<br />
Saya mau bertanya, bagaimana cara menjaga nafsu syahwat?<br />
<br />
Edits, Surabaya<br />
<br />
Jawaban : Wa'alaikum salam warahmatulah wabarakatuh<br />
<br />
Jalan keluar paling ampuh untuk menjaga nafsu syahwat adalah dengan menikah. karena dengan menikah dapat menjaga pandangan dan kemaluan. adapun jika belum mampu menikah, maka perbanyak berpuasa. karena dengan berpuasa dapat mencegah nafsu syahwat yang berlebihan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :<br />
<br />
يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء<br />
<br />
Artinya : "Wahai para pemuda. barang siapa yang bisa jima' maka menikahlah. karena itu lebih menjaga pandangan dan kemaluan. dan barang siapa yang belum bisa, maka berpuasalah. karena dengan itu dapat menahan syahwat." (HR Muslim)<br />
<br />
Dalam hadits diatas, Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- mengkhususnya perintah ini kepada pemuda. karena pemuda lebih besar gangguan syahwatnya dibanding orang yang sudah tua.<br />
<br />
Bisa jima' dan menanggung hal-hal yang diakibatkannya, seperti memberi nafkah baik berupa makanan atau pakaian. maka Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- memerintahkannya untuk segera menikah.<br />
<br />
Adapun pemuda yang mampu jima' akan tetapi belum mampu memberi nafkah, maka diperintahkan untuk berpuasa. karena ketika seseorang berpuasa dia berusaha menjaga puasanya dari hal-hal yang dapat membatalkan puasanya. dengan itu, dia akan lebih menjaga syahwatnya.<br />
<br />
wabillahi at-taufiq<br />
<br />
Kunjungi Artikel Islami [Dot] Com melalui ponsel anda dialamat : m.artikelislami.com<br />
<br />
Artikel Terkait :<br />
<br />
Puasa<br />
Puasa Dalam Keadaan Junub<br />
Memakai Pakaian Haram, Puasa Batal?<br />
Memasukkan Air Ke Mulut, Puasa Batal ?<br />
Pengganti Nadzar Yang Tidak Dimampui<br />
Hak Penanggalan Kalender Hijriyah<br />
Hukum Puasa 10 Hari Dzul Hijjah<br />
Adab Islami<br />
Hukum Istri Suudzon Kepada Suami<br />
Bagaimana Bacaan Makmun Dibelakang Imam<br />
Bersedekah Atas Nama Orang Yg Telah Meninggal<br />
Hukum Minum Sambil Berdiri<br />
Adakah Rosulullah Merayakan Ulang Tahunnya?<br />
Cara Memberi Nasehat Kepada Orang Berilmuimushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-84647912906741622642011-11-30T20:17:00.001-08:002011-11-30T20:17:34.719-08:00fiqhبسم الله الرحمن الرحيم<br />
<br />
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :<br />
61Bagikan<br />
Niat Puasa RamadhanSetiap amalan tergantung pada niatnya. amalan biasa bisa berpahalakan ibadah tergantung pada niatnya. dan amalan kecil bisa menjadi besar tergantung pada niatnya sebagaimana amalan besar bisa menjadi kecil tergantung pada niatnya. dan setiap ibadah harus diniati sebelumnya agar ibadah tersebut sah. puasa tidak akan sah tanpa adanya niat seseorang untuk berpuasa sebagaimana sholat hanya sah jika seseorang berniat untuk sholat.<br />
<br />
Pengertian Niat Secara Bahasa dan Istilah<br />
<br />
Semua Ibadah Wajib Dengan Niat<br />
<br />
Niat Tempatnya Didalam Hati<br />
<br />
Niat Puasa Setiap Malam Pada Bulan Ramadhan<br />
<br />
Niat Puasa Ramadhan Pada Malam Harinya<br />
<br />
<br />
<br />
- Pengertian Niat Secara Bahasa dan Istilah<br />
<br />
Pengertian niat dalam ibadah. Niat secara bahasa adalah maksud dan keinginan hati untuk melakukan sesuatu.<br />
<br />
Niat menurut syariat adalah keinginan hati untuk menjalankan ibadah baik yang wajib atau yang sunnah. dan keinginan akan sesuatu seketika itu atau untuk waktu yang akan datang juga disebut niat.<br />
<br />
- Semua Ibadah Wajib Dengan Niat<br />
<br />
Semua ibadah wajib diniati terlebih dahulu, baik ibadah wajib atau sunnah. karena tanpa niat, ibadah tersebut tidak akan bernilai apa-apa dihadapan Allah. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :<br />
<br />
إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى<br />
<br />
Artinya : "Setiap amalan-amalan (harus) dengan niat. dan setiap orang mendapatkan sesuai niatnya." (HR Muslim)<br />
<br />
- Niat Tempatnya Didalam Hati<br />
<br />
Semua ulama salaf dan khalaf sepakat bahwa tempat niat adalah didalam hati. dan tidak cukup niat tersebut hanya dengan lisan tanpa diyakinkan didalam hati. dan tidak disyaratkan pada setiap ibadah untuk melafadzkan niat dengan lisan. begitu juga pada puasa ramadhan, tidak disyaratkan untuk mengucapkan niat dengan lisan karena niat adalah amalan hati dan bukan amalan anggota tubuh yang lain.<br />
<br />
- Niat Puasa Setiap Malam Pada Bulan Ramadhan<br />
<br />
Para ulama berbeda pendapat tentang niat berpuasa hari esok pada tiap malamnya dibulan ramadhan. Madzhab Syafi'i, Maliki dan Hambali mensyaratkan niat tiap hari pada puasa ramadhan, karena puasa ramadhan adalah wajib dan harus dirincikan niatnya setiap harinya sebelum terbitnya fajar. karena puasa setiap harinya adalah amalan sendiri-sendiri.<br />
<br />
Dan pendapat Syeikh Ibnu 'Utsaimin ketika ditanya apakah sekali niat puasa ramadhan cukup untuk semua hari-harinya? beliau menjawab : Sebagaimana diketahui, bahwa setiap orang bangun dimalam hari untuk makan sahur. dan hanya dengan makan sahur seseorang sudah dikatakan niat untuk berpuasa esok harinya. karena amalan setiap orang yang berakal tidak mungkin kecuali karena keinginan untuk melakukannya. dan keinginan adalah niat. dan tidaklah seseorang itu makan diakhir malam kecuali untuk puasa. jika dia hanya ingin makan saja. akan tetapi makan diakhir malam bukan termasuk kebiasaannya, maka inilah niat.<br />
<br />
Beliau juga mencontohkan bahwa jika seseorang tidur sebelum maghrib, dan dia belum bangun kecuali setelah terbitnya fajar pada hari berikutnya, apakah puasanya itu sah ? beliau mengatakan : bahwa puasanya sah. karena menurut pendapat yang paling kuat bahwa niat puasa pada awal ramadhan telah cukup untuk hari-hari berikutnya tidak membutuhkan untuk diperbaharui pada tiap harinya. kecuali jika seseorang tidak puasa pada suatu hari ditengah bulan ramadhan, maka esoknya ketika dia hendak puasa diwajibkan untuk niat lagi.<br />
<br />
- Niat Puasa Ramadhan Pada Malam Harinya<br />
<br />
Diwajibkan niat puasa ramadhan pada malam harinya sampai sebelum terbitnya fajar. jika fajar telah terbit dan belum niat untuk puasa, maka puasanya pada hari itu tidak sah. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :<br />
<br />
من لم يبيت الصيام من الليل فلا صيام له<br />
<br />
Artinya : "Barang siapa yang belum berniat puasa pada malamnya, maka tidak sah puasanya baginya." (HR An-Nasai)<br />
<br />
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa niat tempatnya didalam hati. dan tidak disyaratkan untuk dilafadzkan dengan lisan. dan pada puasa, hanya dengan memakan sahur saja telah dianggap niat. bahkan sebatas ingin puasa pada esok hari, maka itu adalah niat. tidak perlu dengan bacaan-bacaan khusus atau lafadz-lafadz khusus.<br />
Cara Berlangganan Artikel Islami baca disini.<br />
Kunjungi Artikel Islami [Dot] Com melalui ponsel anda dialamat : m.artikelislami.com<br />
<br />
Artikel Terkait :<br />
<br />
Fiqih<br />
Pembatal-Pembatal Puasa<br />
Tata Cara Puasa Senin Kamis<br />
Syarat Menjadi Wali Nikah Untuk Perempuan<br />
Barang Sudah Dibeli Tidak Dapat Ditukar<br />
Penentuan Iedul Adha yang Berbeda<br />
Apakah Orang Pingsan Mengqodho Sholat<br />
Puasa<br />
Pembatal-Pembatal Puasa<br />
Kumpulan Artikel Islami Seputar Ramadhan<br />
Hukum Puasa Ramadhan<br />
Keutamaan Puasa Ramadhan<br />
Keutamaan Bulan Ramadhan<br />
Tata Cara Puasa Senin Kamis<br />
Seputar Ramadhan<br />
Pembatal-Pembatal Puasa<br />
Kumpulan Artikel Islami Seputar Ramadhan<br />
Hukum Puasa Ramadhan<br />
Keutamaan Puasa Ramadhan<br />
Keutamaan Bulan Ramadhan<br />
Puasa 6 Hari Syawal Berpahala Setahun<br />
<br />
<br />
Read more: http://www.artikelislami.com/2011/08/niat-puasa-ramadhan.html#ixzz1fFlGFrR9imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-26622695415450993282011-11-30T20:09:00.000-08:002011-11-30T20:09:40.756-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="navbar section" id="navbar"><div class="widget Navbar" id="Navbar1"> </div></div><div id="outer-wrapper"><div id="wrap2"> <div class="span-24"> <div class="span-17"> <div id="pagemenu"> <ul><li class="current_page_item"><a href="http://www.artikelislami.com/" title="Artikel Islami">Artikelislami.com</a></li>
<li><a href="http://www.artikelislami.com/2010/08/pasang-iklan-di-artikel-islami.html" title="Pasang Iklan di Artikel Islami">Iklan</a></li>
<li><a href="http://www.pesantrenalirsyad.org/">Al-Irsyad</a></li>
<li><a href="http://www.artikelislami.com/p/kontak-kami.html" title="Kontak Kami">Kontak</a></li>
<li><a href="http://www.artikelislami.com/2010/07/tentang-artikel-islami.html" title="Tentang Artikel Islami">Tentang</a></li>
<li><a href="http://www.artikelislami.com/feeds/posts/default"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGQWQN1GKgnvs6DWqICFoqb3TSzIV5lC-i0bOPJvodbEmT6EVTEawCh_BOCICL5h0PJ2VMXFpDvsCsIkXOV6IXWggHQUeafyoU3vRjVB779rRAI90mjdWB2iDbDAxUfzDwlY9gjB-yZQIV/" style="margin: 0 2px 0 0; vertical-align: top;" /> RSS Feed</a></li>
</ul></div></div><div class="span-7 last" id="topsearch"> <form action="/search" id="searchform" method="get" style="display: inline;"> <input id="s" maxlength="160" name="q" type="text" value="Search..." /> </form></div></div><div id="header-wrapper"> <div class="header section" id="header"><div class="widget Header" id="Header1"> <div id="header-inner"> <a href="http://www.artikelislami.com/" style="display: block;"> <img alt="Artikel Islami" height="80px; " id="Header1_headerimg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizZUbrr2YeLHIXxGc2RXw8AoMyUfeZPBTCwofEnYzJnTgv0St9hiIJqPLt6pw9DLbQFlyZk01_JKw5f6XpM9n_IRihy2kLXXbBwD-SSfctb5Kai2iFdFTb-4P4y9tnrnHYSwkVOOkQ5Hs/s428/artikel_header.png" style="display: block;" width="258px; " /> </a> </div></div></div><div style="float: right; margin-right: 10px;"><a href="http://www.kawaii-fashion.com/" target="_blank"><img alt="Kawaii Fashion - Belanja Baju Murah, Gamis dan Aksesoris" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYcdCNfNi_R0u-bfah-x0HF1zhiqV0qtswFkSyzqtNgMe35VVneTWTaiNC16BEqJORvd_U_9RKuirew22I-eyLKJ4alWqPxXDCcrSFbzc3pb7DyZGTyr44MtE-YImTmwe_Kgc-tYLSERg/s1600/kawaii-fashion.jpg" /></a></div></div><div class="navcontainer"> <ul class="nav" id="nav"><li class="current-cat"><a href="http://www.artikelislami.com/" title="Halaman Depan">Home</a></li>
<li><a href="http://www.artikelislami.com/2010/05/saudi-arabia-radio-online.html" title="Radio Al-Quran Online Arab Saudi">Radio Quran</a></li>
<li><a href="http://sains.artikelislami.com/" title="Islam dan Sains">Islam dan Sains</a> <ul id="nav" style="margin: 0 0 0 -180px;"><li><a href="http://sains.artikelislami.com/search/label/Al-Quran%20Dan%20Astronomi">Al-Quran dan Astronomi</a></li>
<li><a href="http://sains.artikelislami.com/search/label/Al-Quran%20Dan%20Biologi">Al-Quran dan Biologi</a></li>
<li><a href="http://sains.artikelislami.com/search/label/Al-Quran%20Dan%20Bumi">Al-Quran dan Bumi</a></li>
<li><a href="http://sains.artikelislami.com/search/label/Al-Quran%20Dan%20Fisika">Al-Quran dan Fisika</a></li>
</ul></li>
<li><a href="http://tanya.artikelislami.com/" name="Ruang-Tanya-Jawab" title="Ruang Tanya Jawab">Tanya Jawab</a> <ul id="nav" style="margin: 0 0 0 -320px;"><li><a href="http://tanya.artikelislami.com/search/label/Adab%20Islami">Adab Islami</a></li>
<li><a href="http://tanya.artikelislami.com/search/label/Fiqih">Fiqih</a></li>
<li><a href="http://tanya.artikelislami.com/search/label/Keluarga%20Islami">Keluarga Islami</a></li>
<li><a href="http://tanya.artikelislami.com/search/label/Muslimah">Muslimah</a></li>
<li><a href="http://tanya.artikelislami.com/search/label/Nikah">Nikah</a></li>
<li><a href="http://tanya.artikelislami.com/search/label/Sholat">Sholat</a></li>
<li><a href="http://www.artikelislami.com/2010/05/ruang-tanya-jawab-artikel-islami.html">Ruang Tanya</a></li>
</ul></li>
<li><a href="http://download.artikelislami.com/" title="Download MP3 Al-Quran Murattal">Download MP3</a> <ul id="nav" style="margin: 0 0 0 -70px;"><li><a href="http://download.artikelislami.com/search/label/Murattal">Murattal</a></li>
<li><a href="http://download.artikelislami.com/search/label/Ceramah%20Agama">Ceramah Islami</a></li>
</ul></li>
<li><a href="http://surat.artikelislami.com/" title="Kiriman Artikel Pembaca">Artikel Pembaca</a></li>
<li><a href="http://surat.artikelislami.com/2010/09/kirim-artikel-anda-ke-artikel-islami.html" title="Tulis Artikel">Tulis Artikel</a></li>
</ul></div><div class="kosong"> </div><div id="outnav"> <div class="contain"> <ul><li><a href="http://www.delicious.com/hapiamesir" target="new"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtppO64sT7q-vuSPa8WAp39D30VUAfW0G9NUuBkMIJVkH_KhCkEAFnYuuRLLcnCq64CxeDDZL8G3GXagLy7DQt-WPsH_i_kUoWvpZsLNfKcbAuMUSzYw7wHkKRK8w1RJIUnn9_EPDf5UM/s1600/40dellil.png" title="Follow us at Delicious" /></a></li>
<li><a href="http://digg.com/raezen" target="new"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilSgLVe2l9ka1lnDPMs5CgN9o5Y1Kx8hJsAjtwSTZRt7oyehyphenhyphen6z0uiXp7Fjjbu6xj8VgQQP1DFPnXymMJPeVxUNSDAm6wBW6gXo7lpC717sTg3ZDZ2ZxLBrzvHxtVnr1jK-Nom7zFNHXA/s1600/40digg.png" title="Follow us at Digg" /></a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/pages/Artikel-Islami-Mari-Hidupkan-Dakwah/113144305366849" target="new"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQrN2TuGrJUaki1juSD2Goeq55466qViBUSpW9FcMdLh_msHMLGJNUq1pb-yaEEv1fFbi5hV-93JEXGDsuSSojjlCaKKpJ_voUrpip7wSMhJ5LocEj-y6YuJYskoLUiKSxbPwOhb-B2Xk/s1600/40fb.png" title="Follow us at Facebook" /></a></li>
<li><a href="http://www.friendster.com/avatars/38512977" target="new"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWm1cD_shbxrj8HjUZ3dMdTGn7PSdQM5ux8fqVV9bGBM3AfpcoMke1pH1tuRJCGcAkO84S0NBAXF-48rYqk5DjQQIMo-G0fU6FudMfAJ2TTmPBy8oUbwiCykOJygeJm5JPLHTTvzzu4I0/s1600/40fs.png" title="Follow us at Friendster" /></a></li>
<li><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/hapiamesir/" target="new"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVqieK8YCF5jj7vS8dapOkHdVWX2wwMOgGH68_LfPGW9nUBt0yojBrHgZZTBJkke-xPMji1CcloKdLh8RXgIxqaFACvZNH8am5Wq2Jifi6N5UO-TJaw56aQVK2IPub1wMbClTDbzQTRRo/s1600/40su.png" title="Follow us at StumbleUpon" /></a></li>
<li><a href="http://twitter.com/artikelislami" target="new"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQpFPOZDh1cRA_Ez5_fJilKLW2NblRrJqxnXHoBHWEgzjgd1QxB1M0kpqPI70hnCxWmEMuvpwY1IpPFxddY1-dSwrZwLinMnv62SxkD0a37iJZlnlpvU89Rph-bus4pkL-eTjSkUbiazY/s1600/40twitter.png" title="Follow us at Twitter" /></a></li>
</ul></div></div><div id="headcontent"> <div id="headline"> <div><br />
<li class="art-BlockContent-body" style="list-style: none; margin-bottom: 0.2em; margin-left: 0; margin-left: 0em; margin-top: -0.5em; padding-left: 0em; text-indent: 0em;"><div class="entry"><a href="http://tanya.artikelislami.com/2011/08/puasa-dalam-keadaan-junub.html" title="Puasa Dalam Keadaan Junub"><img class="post_thumbnail thumbnail thumbnail post_thumbnail" height="130px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSQOvev0upPu2I8XZ6DkipiBGcdiIyFMOaNnp6nY8h-LfrQNLzbsEBc5_FkifDsSrqelLFJplHYXxmjpdVBILlvAw1WVJYmiSxMEgGu-WSpqmx-VKWMIg_a8O0Uao0Ida7xlHO4wJJ5KDx/s320/shower.jpg" style="border: 1 black; cursor: hand; cursor: pointer; float: Left; margin: 0pt 5px 0pt 0pt; padding: 5px;" width="170px" /></a><h3 class="post-title"> <a href="http://tanya.artikelislami.com/2011/08/puasa-dalam-keadaan-junub.html">Puasa Dalam Keadaan Junub</a> </h3>Pertanyaan : Pak kalau kita melakukan hubungan suami istri dimalam hari terus sahur dan ketiduran apakah puasa saya batal karena belum mandi wajib? terima kasih Rukhiyat, Bekasi Jawaban : Bismillah, segala puji hanya milik Allah. selawat serta salam semoga tercurah atas Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-. Jika melakukan hubungan suami istri pada malam hari dibulan ramadhan kemudian tertidur sampai fajar dan belum bersuci (mandi) maka it</div></li><br />
</div></div><div id="rheadbar"> <img alt="Pengumuman dan Permohonan Maaf" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkljEuX-ggMjBWyOrYvmWCCjqSN-s_1I6j1zZ5JDOvcNT0c09PuN6h0tQNQK8ajvA-YMs7vuuq1nSsp9fTiqcxVPRKMK0bu1st0l68U439r58N3sNY9expaOY7PebHNakUUqQf3-HU19aB/s1600/pengumuman2.jpg" /> </div></div><div id="content-wrapper"> <div id="mainarea-wrapper"> <div id="main-wrapper"> <div id="crosscol-wrapper" style="text-align: center;"> </div><div class="main section" id="main"><div class="widget Blog" id="Blog1"> <div class="blog-posts hfeed"> <div class="post hentry"> <a href="" name="8449276012290064171"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://www.artikelislami.com/2011/08/pembatal-pembatal-puasa.html">Pembatal-Pembatal Puasa</a> </h3><div class="post-body entry-content"> <br />
<div id="summary8449276012290064171"><span style="float: left; padding: 0px 10px 0px 0px;"><img height="98px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrKxH081EoV0WSIjFTFFB6W2IbrXflIQG-bFoWrp9naY0BOHaEkvX0-5bBjwRFQdbIfkawJbxpwPCTfVDpDs7LP2Tzw0loDt8t2twKL6CgNGba9xj85dJfFXRd67KU9jLBf5hIJ2ZZz8A/s320/fasting-in-ramadan.jpg" width="130px" /></span><div>Allah telah menjadikan puasa sebagai ibadah dengan pahala tak terkira, menjadikan pintu khusus disurga hanya bagi orang-orang yang berpuasa. dan menjadikannya satu dari 5 rukun Islam yang harus ditunaikan oleh setiap hamba. puasa sebagai amalan ibadah,...</div></div></div><div class="post-footer"> </div></div><div class="post hentry"> <a href="" name="1661131677704446307"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://www.artikelislami.com/2011/08/niat-puasa-ramadhan.html">Niat Puasa Ramadhan</a> </h3><div class="post-body entry-content"> <br />
<div id="summary1661131677704446307"><span style="float: left; padding: 0px 10px 0px 0px;"><img height="98px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6l06GWJItmYIXU79GgIBP7Pn7xviH787Uj9EN0XaO0uyblz-pR-nGsTqK7HVGbZdkYo5VeaWhvFpklyk7vlZfnRprydULifz3-jB9TVKiP2xIlw_CD2Zs8Kml5x4HOkSwuo5yKd8V1pE/s320/niat-puasa.jpg" width="130px" /></span><div>Setiap amalan tergantung pada niatnya. amalan biasa bisa berpahalakan ibadah tergantung pada niatnya. dan amalan kecil bisa menjadi besar tergantung pada niatnya sebagaimana amalan besar bisa menjadi kecil tergantung pada niatnya. dan setiap ibadah harus...</div></div></div><div class="post-footer"> </div></div><div class="post hentry"> <a href="" name="5186869474656389955"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://www.artikelislami.com/2011/08/kumpulan-artikel-islami-seputar.html">Kumpulan Artikel Islami Seputar Ramadhan</a> </h3><div class="post-body entry-content"> <br />
<div id="summary5186869474656389955"><span style="float: left; padding: 0px 10px 0px 0px;"><img height="98px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKJWbmL37nV8soYqHBzkQmY1y2htVIV_ITRW9i1sr_QgBxIySRlNxYN1FHudcogsJq9ajSpwxSkBSZAy0mJpbCYd3X3RsxaOX5Hd_hPQv6hx0kdsqFKwB0mAUF9akoTSMqbNMpd8Lo_PU/s320/buku-buku.jpg" width="130px" /></span><div>Bismillah. Segala puji hanya milik Allah. selawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Rosulillah -sholallahu 'alaihi wasallam-. ada pun setelahnya : Alhamdulillah pada Ramadhan ini kita masih diberi kesempatan untuk berpuasa dan beramal pada bulan...</div></div></div><div class="post-footer"> </div></div><div class="post hentry"> <a href="" name="3888083117471619928"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://www.artikelislami.com/2011/08/hukum-puasa-ramadhan.html">Hukum Puasa Ramadhan</a> </h3><div class="post-body entry-content"> <br />
<div id="summary3888083117471619928"><span style="float: left; padding: 0px 10px 0px 0px;"><img height="98px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgim7_N3to1bEwIjTes2rGeeDGaRfamTJ4AytQpyRRH7jcy308P-zvL-ZUmtxWnunhRkKg5gslQPxp7eliTqoeKZppZSkz7B0WRGRSL17Z4oz9hjGGbf_bPXvcVHALD-ymDCuyePowdhPQ/s320/puasaramadhan.jpg" width="130px" /></span><div>Puasa ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang agung. ibadah yang paling agung sehingga pahalanya tidak terhingga. amalan spesial yang mana Allah secara khusus menyediakan satu pintu khusus disurga bagi orang-orang yang berpuasa yang tidak akan masuk...</div></div></div><div class="post-footer"> </div></div></div><div class="blog-pager" id="blog-pager"> <span id="blog-pager-older-link"> <a class="blog-pager-older-link" href="http://www.artikelislami.com/search?updated-max=2011-08-03T12:17:00%2B02:00&max-results=4" id="Blog1_blog-pager-older-link" title="Older Posts">Older Posts</a> </span> </div></div></div></div><div id="bottombar-wrapper"> <div id="bottombar-center"><br />
<li id="bottombar" style="list-style: none; margin-bottom: 20px; margin-left: 0; margin-top: 0; padding-left: 0em;"><h3 class="bottom-title" style="margin: 0; padding-left: 0;"><a href="http://tanya.artikelislami.com/2011/08/puasa-dalam-keadaan-junub.html">Puasa Dalam Keadaan Junub</a></h3><div class="entry"><img class="bottom_thumbnail thumbnail thumbnail bottom_thumbnail" height="98px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSQOvev0upPu2I8XZ6DkipiBGcdiIyFMOaNnp6nY8h-LfrQNLzbsEBc5_FkifDsSrqelLFJplHYXxmjpdVBILlvAw1WVJYmiSxMEgGu-WSpqmx-VKWMIg_a8O0Uao0Ida7xlHO4wJJ5KDx/s320/shower.jpg" style="border: 0; float: Left; margin: 0 15px 0 0 padding: 0px;" width="130px" />Pertanyaan : Pak kalau kita melakukan hubungan suami istri dimalam hari terus sahur dan ketiduran apakah puasa saya batal karena belum mandi wajib? terima kasih Rukhiyat, Bekasi Jawaban : Bismillah, segala puji hanya milik Allah. selawat serta sal</div></li><br />
<li id="bottombar" style="list-style: none; margin-bottom: 20px; margin-left: 0; margin-top: 0; padding-left: 0em;"><h3 class="bottom-title" style="margin: 0; padding-left: 0;"><a href="http://tanya.artikelislami.com/2011/08/cara-menjaga-nafsu-syahwat.html">Cara Menjaga Nafsu Syahwat</a></h3><div class="entry"><img class="bottom_thumbnail thumbnail thumbnail bottom_thumbnail" height="98px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnngHWnTQpQuV76VqgmM5Zgch5lcjxdLv6Re7UcTZqLl_ckMVOcAaDgwgQT2K0ZjD5MSn1iABQZ0QZTA8BCErvM5Rg87p5klZ6qKkhU_Pz2zaZAAHHqiivNmN3C-zP2OhyxvubrMBVZdOJ/s320/stop.jpg" style="border: 0; float: Left; margin: 0 15px 0 0 padding: 0px;" width="130px" />Pertanyaan : assalamu'alaikum Saya mau bertanya, bagaimana cara menjaga nafsu syahwat? Edits, Surabaya Jawaban : Wa'alaikum salam warahmatulah wabarakatuh Jalan keluar paling ampuh untuk menjaga nafsu syahwat adalah dengan menikah. karena dengan </div></li><br />
<li id="bottombar" style="list-style: none; margin-bottom: 20px; margin-left: 0; margin-top: 0; padding-left: 0em;"><h3 class="bottom-title" style="margin: 0; padding-left: 0;"><a href="http://tanya.artikelislami.com/2011/08/penjelasan-larangan-wanita-pergi.html">Penjelasan Larangan Wanita Pergi Sendiri</a></h3><div class="entry"><img class="bottom_thumbnail thumbnail thumbnail bottom_thumbnail" height="98px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie96ejcNSr0HFdm8qi8icgPORNBWPFdUtJsWa3bYcEqlGoRBE-d2YO4QR79rStRqe3tNNYNH3HG0CmJsr2noK-o07SWUS4vd8BYJSM_XZmxh6p76m1cil5VsFqvvu1k8Fd022kwMC9U6ez/s320/roal-to-musafir.jpg" style="border: 0; float: Left; margin: 0 15px 0 0 padding: 0px;" width="130px" />Pertanyaan : Assalamualaikum. saya pernah membaca hadis dalam buku sahih Bukhari Muslim : Diriwayatkan dari Abu Hurairah -radhiallahu 'anhu- katanya : Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda : "Haram bagi seorang wanita yang beriman kepa</div></li><br />
</div><div class="blog-pager" style="float: right; margin-top: -5px;"> <a href="http://tanya.artikelislami.com/search?max-results=100">Older Posts</a> </div></div></div><div id="kanan-wrapper"> <div id="lsidebar-wrapper"> <div class="sidebar section" id="sidebarleft"><div class="widget HTML" id="HTML1"> <div class="widget-content"> <div style="margin: 5px 0 5px 0;"><a href="http://surat.artikelislami.com/2010/09/kirim-artikel-anda-ke-artikel-islami.html"><img height="52" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKP0q3ftIrHQeaGx-TFw0L2PsxEzfwfxLcDCO1cJdJDA2gm-yTOLtuDhV2YaaSw8MGy3FCdAMb_6kjxU00cvV7vb_94kDTMeSXrImj-wiuECT8rC-6ONHqWfQvQJWJr87TEZbffKRu84w/s1600/jadi-penulis.png" width="233" /></a></div><div style="-moz-box-shadow: 1px 1px 5px #000; -webkit-box-shadow: 1px 1px 5px #000; background: #3366FF; margin: 10px 2px; padding: 5px;"> <form action="http://www.google.com/cse" id="cse-search-box"> <div> <input name="q" size="24" style="background: url("http://www.google.com/cse/intl/in/images/google_custom_search_watermark.gif") no-repeat scroll left center rgb(255, 255, 255); border: 1px solid rgb(126, 157, 185); padding: 2px;" type="text" /> </div></form></div></div></div></div><div class="sidebar" id="pilihan"> Artikel Pilihan<br />
<div class="bbrecpost"><a href="http://www.artikelislami.com/2011/07/sedekah-selain-dengan-harta.html">Sedekah Selain Dengan Harta</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://www.artikelislami.com/2011/07/jadikan-rutinitas-anda-sebagai-ibadah.html">Jadikan Rutinitas Anda Sebagai Ibadah</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://www.artikelislami.com/2011/07/doa-tidak-dikabulkan-mungkin-ini.html">Doa Tidak Dikabulkan Mungkin Ini Sebabnya</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://www.artikelislami.com/2011/07/pembohong-mengatakan-semua-yang.html">Pembohong Mengatakan Semua Yang Didengar</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://www.artikelislami.com/2011/06/memilih-suami-istri-dengan-cinta.html">Memilih Suami / Istri Dengan Cinta</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://www.artikelislami.com/2011/06/saling-mencintai-karena-iman.html">Saling Mencintai Karena Iman</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://www.artikelislami.com/2011/02/amalan-sedikit-tapi-kontinu-lebih-baik.html">Amalan Sedikit Tapi Kontinu Lebih Baik</a></div><div class="bbwidgetfooter"><span style="font-size: 80%;"></span></div></div><div class="sidebar" id="pilihan" style="margin-top: 5px;"> Download Muratttal<br />
<div class="bbrecpost"><a href="http://download.artikelislami.com/2011/07/misyari-rasyid-surah-al-maidah.html">Misyari Rasyid Surah Al-Maidah</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://download.artikelislami.com/2011/07/misyari-rasyid-surah-nisa.html">Misyari Rasyid Surah An-Nisa</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://download.artikelislami.com/2011/07/hukum-berkaitan-dengan-wanita-hamil.html">Hukum Berkaitan Dengan Wanita Hamil</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://download.artikelislami.com/2011/07/misyari-rasyid-surah-ali-imran.html">Misyari Rasyid Surah Ali Imran</a></div><div class="bbrecpost"><a href="http://download.artikelislami.com/2011/07/saud-asy-syuraim-surah-al-fatihah.html">Saud Asy-Syuraim Surah Al-Fatihah</a></div><div class="bbwidgetfooter"><span style="font-size: 80%;"></span></div></div><div class="tanya" id="pilihan"><br />
<li class="sidebar" style="list-style: none; margin-bottom: 0.2em; margin-left: 0; margin-left: 0em; margin-top: -0.5em; padding-left: 0em; text-align: justify; text-indent: 0em;"><div class="entry"><a href="http://surat.artikelislami.com/2011/08/usai-ramadhan-what-next.html" title="Usai Ramadhan, What Next?"><img class="post_thumbnail thumbnail thumbnail post_thumbnail" height="84px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEI7lgJOWhk6Z0GSrOPKUqscP2yEZXRF5T8aimEavJgRtyYVMgLNcmVXpNZBMCQGL97Mhh4zsd0-lHrrAiRHNY8ZDnJwDuOAkVn6TYeqAcs5Xu2X3LYLB7JhEpWiKZW_K2dw0_5OIwB_w/s320/tanda-tanya.jpg" style="border: 1 black; cursor: hand; cursor: pointer; float: Left; margin: 0pt 5px 0pt 0pt; padding: 0px;" width="96px" /></a><h3 class="post-title"> <a href="http://surat.artikelislami.com/2011/08/usai-ramadhan-what-next.html">Usai Ramadhan, What Next?</a> </h3>Sebagaimana di bulan Ramadhan di tahun-tahun yang telah lalu, di bulan Ramadhan yang baru saja kita</div></li><br />
<li class="sidebar" style="list-style: none; margin-bottom: 0.2em; margin-left: 0; margin-left: 0em; margin-top: -0.5em; padding-left: 0em; text-align: justify; text-indent: 0em;"><div class="entry"><a href="http://surat.artikelislami.com/2011/08/ramadhan-mengantarkan-kepada-kemenangan.html" title="Ramadhan Mengantarkan Kepada Kemenangan"><img class="post_thumbnail thumbnail thumbnail post_thumbnail" height="84px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAW-IhQhXMmAWYUJVnQre6HXU8cxWLAKBRNyjfI1vpFlmVEaNXbhyphenhyphenlxpRKwJa2QsimwIXErvhc3bznviiS8ZSSN4bsWr-1pAVGM5jLWZ4yh85yMdj9t11MS1kl8LDxFTIhqmI8aBP4_l8/s320/ramadan.jpg" style="border: 1 black; cursor: hand; cursor: pointer; float: Left; margin: 0pt 5px 0pt 0pt; padding: 0px;" width="96px" /></a><h3 class="post-title"> <a href="http://surat.artikelislami.com/2011/08/ramadhan-mengantarkan-kepada-kemenangan.html">Ramadhan Mengantarkan Kepada Kemenangan</a> </h3>Bulan Ramadhan, bulan yang mulia, bulan yang selalu dinanti ummat islam, bulan ampunan tempat pahal</div></li><br />
<li class="sidebar" style="list-style: none; margin-bottom: 0.2em; margin-left: 0; margin-left: 0em; margin-top: -0.5em; padding-left: 0em; text-align: justify; text-indent: 0em;"><div class="entry"><a href="http://surat.artikelislami.com/2011/07/jika-anak-bertanya-tentang-tuhan.html" title="Jika Anak Bertanya Tentang Tuhan"><img class="post_thumbnail thumbnail thumbnail post_thumbnail" height="84px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvoYw3Ifl4rhRjzHHqKZ8fBBegWMOXJpJ8XKYfUacIb6avvMRLdU75kLGJQllMZQ3fZxrh58GCYiXJ2emaav78Np3vfSjpG7gyhaVEnccSRJSM-ASRx68IsA6PQQVXpKh6RpPhPuO7PaU/s320/alquran.jpg" style="border: 1 black; cursor: hand; cursor: pointer; float: Left; margin: 0pt 5px 0pt 0pt; padding: 0px;" width="96px" /></a><h3 class="post-title"> <a href="http://surat.artikelislami.com/2011/07/jika-anak-bertanya-tentang-tuhan.html">Jika Anak Bertanya Tentang Tuhan</a> </h3>Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubk</div></li><br />
</div></div><div id="rsidebar-wrapper"> <div class="sidebar section" id="sidebarright"><div class="widget HTML" id="HTML3"> <div class="widget-content"> <div style="margin: 0 0 5px 0;"><a href="http://www.artikelislami.com/2010/05/ruang-tanya-jawab-artikel-islami.html"><img height="84" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBYL3-t0re9uORwMkGvk5wkXKTggb4aaj0nCZs0kBMhtW91YW5yak8P1F1PsKPx7_96AAYtoiDuiV9gRWt8WgmZw_E85nQIgl0sBV1-tlwhlhQVMcIkf5eF30K1G-b1V1zSq4V5dCiBPQ/s1600/ruang-tanya-jawab.png" width="265" /></a></div><div id="spylist"> <div class="spyWrapper" style="height: 350px;"><ul class="spy"><li style="display: block; height: 46.0245px; opacity: 0; overflow: hidden;"><a href="http://sains.artikelislami.com/2011/06/batang-tenggorokan-bukti-kuasa-allah.html"><img class="recent-thumb" height="70" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3fexxqGxruaVnEvfiWAXcMalbO7GKGRUK2-2yqKmzkWMJWk0w4Vz0L-Q0MBCNZM5Mtm4q6DFU_lPfT-syf0o9vGJA24hybV2ZiVKJmoNURp-IQsKcLoVAulymmfq1tBnxoIW9h6bKMiY/s320/batang-tenggorokan.jpg" width="70" /></a><a class="recent-link" href="http://sains.artikelislami.com/2011/06/batang-tenggorokan-bukti-kuasa-allah.html"><b>Batang Tenggorokan Bukti Kuasa Allah</b></a><div class="spydate"><i><span style="color: #666666;"> (08 Jun 2011)</span></i></div><div class="spycomment"><i><span style="color: #666666;">(3 comments)</span></i></div></li>
<li style="display: block; height: 70px; opacity: 1;"><a href="http://sains.artikelislami.com/2011/06/apakah-nyamuk-memakan-darah.html"><img class="recent-thumb" height="70" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1jaHA-OuydeLDh06t6LHVHh0RMPgYqF1p9UvaWVNfnP6LtT3fNvO5tTkQlfv0vTWWwyVZacDw1Bd88CfVmeX4COro7A1oppxfVWfnNP3fN9th3ON1ZVXVcbJGtsDEmdQ7H_lENc3TPP4/s320/mosquito_nyamuk.jpg" width="70" /></a><a class="recent-link" href="http://sains.artikelislami.com/2011/06/apakah-nyamuk-memakan-darah.html"><b>Apakah Nyamuk Memakan Darah?</b></a><div class="spydate"><i><span style="color: #666666;"> (09 Jun 2011)</span></i></div><div class="spycomment"><i><span style="color: #666666;">(2 comments)</span></i></div></li>
<li style="display: block; height: 70px; opacity: 1;"><a href="http://sains.artikelislami.com/2011/06/keajaiban-penciptaan-pada-unta.html"><img class="recent-thumb" height="70" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfOzRR3Mpr1Xy2lUfhiJC__Cl9-sec1jwngkp9oPBTYGqDEPGzgT4nrfXN51jSOK24_xzUNnJ7uzt7VsAreOh8_boSGrSMXjZlIHIOJUU02Plx-NC9ETAFthCdvI73i9Jy9cv5hKy5Fac/s320/arabian-camel.jpg" width="70" /></a><a class="recent-link" href="http://sains.artikelislami.com/2011/06/keajaiban-penciptaan-pada-unta.html"><b>Keajaiban Penciptaan Pada Unta</b></a><div class="spydate"><i><span style="color: #666666;"> (20 Jun 2011)</span></i></div><div class="spycomment"><i><span style="color: #666666;">(2 comments)</span></i></div></li>
<li style="display: block; height: 70px; opacity: 1;"><a href="http://sains.artikelislami.com/2011/04/keajaiban-matahari-dan-penciptaannya.html"><img class="recent-thumb" height="70" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyymnFTZ5DsGCkw235T5iO61qVjLY8aoEr-6I5gspvirsWHawvHgNSySW4cUAL_mk5F1ZYrt7clefS-52KrKvuWjOKSHr3OuvSqBvLqp7ZvKrLcWjVtJhsMI493NCAAgJIlnUypavbRRI/s320/badai-matahari.jpg" width="70" /></a><a class="recent-link" href="http://sains.artikelislami.com/2011/04/keajaiban-matahari-dan-penciptaannya.html"><b>Keajaiban Matahari Dan Penciptaannya</b></a><div class="spydate"><i><span style="color: #666666;"> (16 Apr 2011)</span></i></div><div class="spycomment"><i><span style="color: #666666;">(1 comments)</span></i></div></li>
<li style="display: block; height: 70px; opacity: 1;"><a href="http://sains.artikelislami.com/2011/05/keajaiban-hujan.html"><img class="recent-thumb" height="70" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9evXonU5kwPqcrEqybdhtVblqQWvPoHgchUiElVNnNWB9uslWViu9LA2zYleRJtw3oU5fHMU_2wtpbhcEh_JgBhrrHNwHHxVMAZYGd3NHeclLmuuGtejrD3yJQwE8pnzwvm5nhfJnJeY/s320/raining.jpg" width="70" /></a><a class="recent-link" href="http://sains.artikelislami.com/2011/05/keajaiban-hujan.html"><b>Keajaiban Hujan</b></a><div class="spydate"><i><span style="color: #666666;"> (25 May 2011)</span></i></div><div class="spycomment"><i><span style="color: #666666;">(3 comments)</span></i></div></li>
</ul></div></div></div></div><div class="widget AdSense" id="AdSense1"> <div class="widget-content"> <ins style="border: none; display: inline-table; height: 60px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 234px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 60px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 234px;"></ins></ins> <span class="widget-item-control"> </span> </div></div><div class="widget PopularPosts" id="PopularPosts1"> <h2>Artikel Populer</h2><div class="widget-content popular-posts"> <ul><li> <div class="item-content"> <div class="item-thumbnail"> <a href="http://www.artikelislami.com/2011/01/tata-cara-puasa-senin-kamis.html" target="_blank"> <img alt="" border="0" height="72" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcA9qq49ZhxT3Z4yPKoPP5BfZ4_Ek7QYmZHgVlTwxxVLsc84XSrsySIZVO0KZ7_IrykY-xn7PLEhaifAdp_QIzgi0L2KHUWgiQEk2l7AXdZoWuzXLe_Al9g68rU-lwdGO17Kq0jGGTlzs/s72-c/seninkamis.jpg" width="72" /> </a> </div><div class="item-title"><a href="http://www.artikelislami.com/2011/01/tata-cara-puasa-senin-kamis.html">Tata Cara Puasa Senin Kamis</a></div><div class="item-snippet">Artikel berikut berisi tentang : Tata Cara Puasa Senin Kamis Niat Puasa Senin dan Kamis Keutamaan Puasa Senin Kamis Puasa hari senin ...</div></div></li>
<li> <div class="item-content"> <div class="item-thumbnail"> <a href="http://www.artikelislami.com/2010/05/adab-malam-pertama-dalam-islam.html" target="_blank"> <img alt="" border="0" height="72" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgesh-uApY022M-PfLdlXHRoBvdZREafgvHy7XnSTqw0ulhJq7Z8M7OYeNdkzXabMmTKXuRPcjkJchMgUM8EeKqg5ejT1qMNyyC_uFfHoAbL076RvKr-S4bfwKRKJ-9KnirYeE7KKtkctk/s72-c/bunga-mawar.jpg" width="72" /> </a> </div><div class="item-title"><a href="http://www.artikelislami.com/2010/05/adab-malam-pertama-dalam-islam.html">Adab Malam Pertama Dalam Islam</a></div><div class="item-snippet">Pertanyaan : bagaimana adab dalam malam pertama saat seorang muslim atau muslimah dalam penikahan ? Nama : reza Lokasi : Bandung Jawaba...</div></div></li>
<li> <div class="item-content"> <div class="item-title"><a href="http://www.artikelislami.com/2010/02/rukun-rukun-sholat.html">Rukun-Rukun Sholat</a></div><div class="item-snippet">Sholat adalah tiang agama, sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat (penghitungan). ketika sholat kita baik maka akan...</div></div></li>
</ul><span class="widget-item-control"> </span> </div></div><div class="widget Label" id="Label1"> <h2>Categories</h2><div class="widget-content cloud-label-widget-content"> <span class="label-size label-size-5"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Adab%20Islami">Adab Islami</a> </span> <span class="label-size label-size-2"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Al-Irsyad">Al-Irsyad</a> </span> <span class="label-size label-size-3"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Al-Quran%20Dan%20Sains">Al-Quran Dan Sains</a> </span> <span class="label-size label-size-1"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Aliran-Aliran">Aliran-Aliran</a> </span> <span class="label-size label-size-5"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Aqidah">Aqidah</a> </span> <span class="label-size label-size-3"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Awards">Awards</a> </span> <span class="label-size label-size-3"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Bebas">Bebas</a> </span> <span class="label-size label-size-2"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Doa%20Sehari-Hari">Doa Sehari-Hari</a> </span> <span class="label-size label-size-4"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Fatwa%20Ulama">Fatwa Ulama</a> </span> <span class="label-size label-size-5"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Fiqih">Fiqih</a> </span> <span class="label-size label-size-5"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Hadist">Hadist</a> </span> <span class="label-size label-size-2"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Hadist%20Lemah%20Palsu">Hadist Lemah Palsu</a> </span> <span class="label-size label-size-3"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Inspirasi">Inspirasi</a> </span> <span class="label-size label-size-3"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Keluarga%20Islami">Keluarga Islami</a> </span> <span class="label-size label-size-5"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Muslimah">Muslimah</a> </span> <span class="label-size label-size-5"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Nasehat">Nasehat</a> </span> <span class="label-size label-size-4"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Nikah">Nikah</a> </span> <span class="label-size label-size-2"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Oase%20Iman">Oase Iman</a> </span> <span class="label-size label-size-3"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Persahabatan">Persahabatan</a> </span> <span class="label-size label-size-4"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Puasa">Puasa</a> </span> <span class="label-size label-size-3"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Sejarah">Sejarah</a> </span> <span class="label-size label-size-4"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Seputar%20Ramadhan">Seputar Ramadhan</a> </span> <span class="label-size label-size-4"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Sholat">Sholat</a> </span> <span class="label-size label-size-3"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Tafsir%20Al-Quran">Tafsir Al-Quran</a> </span> <span class="label-size label-size-4"> <a dir="ltr" href="http://www.artikelislami.com/search/label/Tanya%20Jawab">Tanya Jawab</a> </span> </div></div></div></div></div><div class="clear"> </div></div><div class="span-24"> <div id="footer"><a href="http://www.artikelislami.com/2010/07/tentang-artikel-islami.html" title="Tentang Artikel Islami">Tentang Kami</a> | <a href="http://www.artikelislami.com/2010/08/pasang-iklan-di-artikel-islami.html" title="Pasang Iklan di Artikel Islami">Pasang Iklan</a> | Donasi | <a href="http://www.artikelislami.com/p/kontak-kami.html" title="Kontak Kami">Kontak</a><br />
© Copyright 2010-2011 by <a href="http://www.artikelislami.com/" title="Artikel Islami | Situs Islam Rujukan">Artikel Islami</a> <div style="float: right; margin-left: -85px; margin-right: 10px;"> </div></div></div></div></div><div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
Read more: <a href="http://www.artikelislami.com/#ixzz1fFjMmKHP" style="color: #003399;">http://www.artikelislami.com/#ixzz1fFjMmKHP</a></div></div>imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-44141466739646620982011-11-20T23:59:00.000-08:002011-11-20T23:59:37.442-08:00kalam 3..MURJIAH<ol style="color: magenta;"><li><u><strong>AL-MURJI’AH</strong></u></li>
</ol><div style="color: #b6d7a8;">1) <strong>Asal-Usul Kemunculan Mu</strong>rji’ah</div>Nama Murji’ah diambil dari kata irja’ atau arja’a yang bermakna penundaan, penangguhan, dan pengharapan. Kata arja’a mengandung pula arti memberi harapan, yakni memberi harapan kepada pelaku dosa besar untuk memperoleh pengampunan dan rahmat Allah. Selain itu, arja’a berarti pula meletakkan dibelakang atau mengemudikan, yaitu orang yang mengemudikan amal dari iman. Oleh karena tiu Murji’ah artinya orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa, yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing, ke hari kiamat kelak.<br />
Ada beberapa teori yang berkembang mengenai asal-usul kemunculan Murji’ah. Teri pertama mengatakan bahwa gagasann irja dan arja’ dikembangkan oleh sebagian sahabat dengan tujuan menjamin persatuan dan kesatuan umat Islam ketika terjadi pertikaian politik dan juga bertujuan untuk menghindari sektarianisme. Murji’ah, baik sebagai kelompok politik maupun teologis, diperkirakan lahir bersamaan dengan kemunculan Syi’ah dan Khawarij. Kelompok ini merupakan musuh berat Khawarij.<br />
Teori lain menceritakan bahwa ketika terjadi perseteruan antara Ali dan Muawiyah, dilakukan tahkim (arbitrase) atas usulan Amr bin Ash, seorang kaki tangan Muawiyah. Kelompok Ali terpecah menjadi dua kubu yang pro dan yang kontra. Kelompok kontra yang akhirnya menyatakan keluar dari Ali, yakni kubuh Khawarij. Mereka memandang bahwa tahkim bertentangan dengan Alquran dalam pengertian tidak bertahkim berdasarkan hokum Allah. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa melakukan tahkim tiu dosa besar, dan pelakunya dapat dihukumi kafir, sama seperti perbuatan dosa besar lain, seperti zina, riba, membunuh tanpa alasan yang benar, durhaka kepada orang tua serta memfitnah wanita baik-baik. Pendapat ini ditentang sekelompok sahabat yang kemudian disebut Murji’ah, yang mengatakan bahwa pembuat dosa besar tetap mukmin tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada Allah, apakah Dia akan mengampuni atau tidak<a href="http://motipasti.wordpress.com/2009/12/07/mazhab-khawarij-murjiah-jabariyah-dan-qadariyah-dalam-ilmu-kalam/#_ftn6">[6]</a>.<br />
<strong>2) </strong><strong>Doktrin-Doktrin Murji’ah</strong><br />
Berkaitan dengan doktrin teologi Murji’ah, W. Montgomery Watt merincinya sebagai berikut:<br />
<ol><li>Penangguhan keputusan terhadap Ali dan Muawiyah hingga Allah memutuskannya diakhirat kelak.</li>
<li>Penangguhan Ali untuk menduduki ranking keempat dalam peringkat Al-Khalifah Ar-Rasyidin.</li>
<li>Pemberian harapan terhadap orang Muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.</li>
<li>Doktrin-doktrin Murji’ah menyerupai pengajaran (Mazhab) para skeptis dan empirin dari kalangan Helenis.</li>
</ol>Sementara itu Abu ‘a’la Al-Maududi menyebutkan dua doktrin pokok ajaran Murji’ah, yaitu:<a href="http://motipasti.wordpress.com/2009/12/07/mazhab-khawarij-murjiah-jabariyah-dan-qadariyah-dalam-ilmu-kalam/#_ftn7">[7]</a><br />
<ol><li>Iman adalah percaya kepada Allah dan Rasul-Nya saja. Adapun amal dan perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Berdasarkan hal ini, seseorang tetap dianggap mukmin walaupun meninggalkan perbuatan yang difardukan dan melakukan dosa besar.</li>
<li>Dasar keselamatan adalah iman semata. Selama masih ada iman dihati, setiap maksiat tidak dapat mendatangkan mudharat ataupun gangguan atas seseorang. Untuk mendapatkan pengampunan, manusia cukup hanya menjauhkan diri dari syirik dan mati dam keadaan akidah tauhid.</li>
</ol><strong>3) </strong><strong>Sekte-Sekte Murji’ah</strong><br />
Muhammad Imarah menyebutkan dua belas sekte Murji’ah, yaitu:<br />
<ol><li>Al-Jahmiyah, pengikut Jahm bin Shufwan.</li>
<li>Ash-Shalihiyah, pengikut Abu Musa Ash-Shalahi.</li>
<li>Al-Yunushiyah, pengikut Yunus As-Samary.</li>
<li>As-samriah, pengikut Abu Smar dan Yunus.</li>
<li>Asy-Syaubaniyah, pengikut Abu Syauban.</li>
<li>Al-Ghailaniyah, pengikut Abu Marwan Al-Ghailan bin Marwan Ad-Dimasqy.</li>
<li>An-Najariyah, pengikut Al-Husain bin Muhammad An-Najr.</li>
<li>Al-Hanafiyah, pengikut Abu Haifah An-Nu’man.</li>
<li>Asy-Syabibiyah, pengikut Muhammad bin Syabib.</li>
<li>Al-Mu’aziyah, pengikut Mu’adz Ath-Thaumi.</li>
<li>Al-Murisiyah, pengikut Basr Al-Murisy.</li>
<li>Al-Kalamiyah, pengikut Muhammad bin Karam As-Sijistany.</li>
</ol><ol><li><strong>JABARIYAH</strong></li>
</ol>1) <strong>Asal-Usul Pertumbuhan Jabariyah</strong><br />
Kata Jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Di dalam Al-Munjid, dijelaskan bahwa nama jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu.<br />
Dalam bahasa Inggris, jabariyah disebut fatalisme, yaitu paham yang menyebutkan bahwa perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh qadha dan qadar Tuhan.<a href="http://motipasti.wordpress.com/2009/12/07/mazhab-khawarij-murjiah-jabariyah-dan-qadariyah-dalam-ilmu-kalam/#_ftn8">[8]</a><br />
Faham al-jabar pertama kali diperkenalkan oleh Ja’d bin Dirham kemudian disebarkan oleh Jahm bin Shufwan dari Khurasan. Dalam perkembangan selanjutnya faham al-jabar juga dikembangkan oleh tokoh lainnya Al-Husain bin Muhammad An-Najjar dan Ja’d bin Dirrar.<br />
Mengenai kemunculan faham al-jabar ini, para ahli sejarah pemikiran mengkajinya melalui pendekatan geokultural bangsa Arab. Di antara ahli yang dimaksud adalah Ahmad Amin. Ia menggambarkan bahwa kehidupan bangsa Arab yang dikungkung oleh gurun pasir Sahara memberikan pengaruh besar ke dalam cara hidup mereka. Ketergantungan mereka kepada alam Sahara yang ganas telah memunculkan sikap penyerahan diri terhadap alam.<br />
Lebih lanjut, Harun Nasution menjelaskan bahwa dalam situasi demikian, masyarakat Arab tidak melihat jalan untuk mengubah keadaan sekeliling mereka sesuai dengan keinginannya sendiri. Mereka merasa lemah dalam menghadapi kesukaran-kesukaran hidup. Akhirnya, mereka banyak bergantung pada kehendak alam. Hal ini membawa mereka kepada sikap fatalism.<br />
2) <strong>Para</strong><strong> Pemuka Jabariyah dan Doktrin-Doktrinnya</strong><br />
Menurut Asy-Syahratsani, jabariyah dapat dikelompokan menjadi dua bagian, kelompok ekstrim dan moderat. Di antara totoh-tokoh Jabariyah ekstrim ialah sebagai berikut:<br />
<ol><li><strong>Jahm bin Shufwan</strong></li>
</ol>Pendapat Jahm yang berkaitan dengan persoalan teologi adalah sebagai berikut:<br />
<ol><li>Manusia tidak mampu untuk brbuaat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan. Pendapat Jahm tentangketerpaksaan ini lebih terkenal dibanding dengan pendapatnya tentang surga dan neraka, konsep iman, kalam Tuhan, meniadakan sifat Tuhan(<em>nafyu as-sifat</em>), dan melihat Tuhan di akhirat.</li>
<li>Surga dan neraka tidak kekal. Tidak ada yang kekal selain Tuhan.</li>
<li>Iman adalah ma’rifat atau membenarkan dalam hati. Dalam hal ini, pendapatnya sama dengan konsep iman yang diajukan kaum Murji’ah.</li>
<li>Kalam Tuhan adalah makhluq. Allah maha suci dari segala sifat dan keserupaandengan manusia seperti berbicara, mendengar dan melihat. Begitupula Tuhan tidak dapat dilihat dengan indera mata di akhirat kelak</li>
</ol>Dengan demikian beberapa hal, pendapat Jahm hamper sama dengan Murji’ah, Mu’tazilah, dan As-Ariah. Itulah sebabnya para pengkrtik dan sejarawan menyebutnya dengan Al-Mu’tazili, Al-Murji’i dan Al-Asy’ari.<br />
<ol><li><strong>Ja’d bin dirham</strong></li>
</ol>Doktrin pokok Ja’d secara umum sama dengan pikiran Jahm. Al-Ghuraby Menjelaskannya sebagai berikut :<br />
<ol><li>al-Quran itu adalah makhluk. Oleh karena itu, dia baru. Sesuatu yang baru itu tidak dapat disifatkan kepada Allah.</li>
<li>Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan makhluk, seperti berbicara, melihat, dan mendengar.</li>
<li>Manusia terpaksa oleh Allah dalam segala-galanya.</li>
</ol>Yang termasuk tokoh Jabariyah Moderat adalah sebagai berikut:<br />
a) An-Najjar<br />
Di antara pendapat-pendapatnya adalah:<br />
<ol><li>Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu. Itulah yang disebut kasab dalam teori Al-Asy’ari. Dengan demikian, manusia dalam pandangan An-Najar tidak lagi seperti wayang yang gerakannya tergantung pada dalang, sebab tenaga yang diciptakan Tuhan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya.</li>
<li>Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat. Akan tetapi, An-Najjar menyatakan bahwa Tuhan dapat saja memindahkan potensi hati (ma’rifat) pada mata sehingga manusia dapat melihat Tuhan.</li>
</ol><strong>b) </strong><strong>Adh-Ddirar</strong><br />
Pendapatnya tentang perbuatan manusia sama dengan An-Najjar, yakni bahwa manusia tidak hanya merupakan wayang yang digerakan dalang. Manusia mempunyai bagian dalam perwujudan perbuatannya dan tidak semata-mata dipaksa dalam melakukan perbuatannya. Secara tegas, Dirrar mengatakan bahwa satu perbuatan dapat ditimbulkan oleh dua pelaku secara bersamaan, artinya perbuatan manusia tidak hanya berperan dalam mewujudkan perbuatan-perbuatannya.<br />
Mengenai ru’yat Tuhan di akhirat, Dirrar mengatakan bahwa Tuhan dapat dilihat di akhirat melalui indera keenam. Ia juga berpendapat bahwa hujjah yang dapat diterima setelah Nabi adalah ijtihad. Hadis ahad tidak dapat dijadikan sumber dalam menetapkan hukum.imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-29389658364960651952011-11-20T23:58:00.000-08:002011-11-20T23:58:00.432-08:00kalam 2....kwarij<ol style="color: magenta;"><li><u><strong>KHAWARIJ </strong></u></li>
</ol><div style="color: lime;"><u><strong>1) </strong><strong>Latar Belakang Kemunculan </strong></u></div>Secara etimologis kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang bererti keluar, muncul, timbul, atau memberontak<a href="http://motipasti.wordpress.com/2009/12/07/mazhab-khawarij-murjiah-jabariyah-dan-qadariyah-dalam-ilmu-kalam/#_ftn1">[1]</a>. Adapun yang dimaksud khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidak sepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam Perang Siffin pada tahun 37 H/ 648 M, dengan kelompok bughat (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sofyan<a href="http://motipasti.wordpress.com/2009/12/07/mazhab-khawarij-murjiah-jabariyah-dan-qadariyah-dalam-ilmu-kalam/#_ftn2">[2]</a>. Kelompok khawarij pada mulanya memandang Ali dan pasukannya berada dipihak yang benar, karena Ali merupakan khalifah sah yang telah dibaiat mayoritas umat Islam sementara muawiyah berada dipihak yang salah karena memberontak khalifah yang sah. lagi pula berdasarkan estinasai Khawarij, pihak Ali hampir memperoleh kemenangan pada peperangan itu, tetapi karena Ali menerima tipu daya licik ajakan damai Muawiyah, kemenangan yang hampir diraihnya itu raib.<br />
Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan dibalik ajakan damai kelompok Muawiyah sehingga ia bermaksud untuk menolak permintaan itu, terutama ahli qurra seperti Al-as’ats bin Qais, Mas’ud bin Fudaki At-tamimi, dan Zaid bin Husain Ath-Thai, dengan sangat terpaksa Ali memerintahkan Al-Asytar (komandan pasukannya) untuk menghentikan peperangan.<br />
Setelah menerima ajakan damai, Ali bermaksud mengirimkan Abdullah bin Abbas sebagai delegasi juru damai (hakam)nya,tetapi orang-orang Khawarij menolaknya. Mereka beralasan bahwa Abdullah bin Abbas berasal dari kelompok Ali sendiri. Kemudian mereka mengusulkan agar Ali mengirim Abu Musa Al-Asy’ari dengan harapan dapat memutuskan perkara berdasarkan kitab Allah. Keputusan tahkim, yakni Ali diturunkan dari jabatannya sebagai khalifah oleh utusannya, dan mengangkat orang Khawarij. Mereka membelot dan mengatakan,”<em>Mengapa kalian berhukum pada manusia.Tidak ada hukum selain hukum yang ada di sisi Allah</em>.” Imam Ali menjawab, <em>” itu adalah ungkapan yang benar, tetapi mereka artikan keliru.” </em>Pada saat itu juga orang-orang khawarij keluar dari pasukan Ali dan langsung menuju Hurura. Kadang-kadang mereka disebut dengan syurah dan Al-mariqoh.<br />
Dengan arahan Abdullah Al-Kiwa, mereka sampai di Harura. Di harura, kelomok Khawarij ini melanjutkan perlawanan pada Muawiyah dan juga pada Ali. Mereka mengangkat seorang pimpinan yang bernana Abdullah bin Shahab Ar-Rosyibi<a href="http://motipasti.wordpress.com/2009/12/07/mazhab-khawarij-murjiah-jabariyah-dan-qadariyah-dalam-ilmu-kalam/#_ftn3">[3]</a>.<br />
<strong>2) </strong><strong>Khawarij dan Doktrin-Doktrin Pokoknya </strong><br />
Diantar doktrin-doktrin pokok Khawarij adalah berikut ini:<br />
<ol><li>Khalifah atau Imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam,</li>
<li>Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab,</li>
<li>Khalifah dipilih secara permanent selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syari’at islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau ia melakukan kezaliman<a href="http://motipasti.wordpress.com/2009/12/07/mazhab-khawarij-murjiah-jabariyah-dan-qadariyah-dalam-ilmu-kalam/#_ftn4">[4]</a>.</li>
<li>Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar dan Utsman) adalah sah, tetapi setelah tahun ketujuh dari masa khalifahannya, Usman dianggap telah menyeleweng,</li>
<li>Khalifah Ali adalah sah tetapi stelah terjadi arbitrase (takhim), Ia dianggap telah menyeleweng,</li>
<li>Muawiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asyari juga telah dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir,</li>
<li>Pasukan perang jamal yang melawan Ali juga kafir<a href="http://motipasti.wordpress.com/2009/12/07/mazhab-khawarij-murjiah-jabariyah-dan-qadariyah-dalam-ilmu-kalam/#_ftn5">[5]</a>.</li>
<li>Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis lagi mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap kafir dengan resiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula,</li>
<li>Setiap Muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi,</li>
<li>Seseorang harus menghindar dari pimipinan yang menyeleweng,</li>
<li>Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk surga dan orang jahat masuk neraka),</li>
<li>Amar ma’ruf nahi mungkar</li>
<li>Memalingkan Ayat-ayat Al-Qur’an yang mutasabihat (samar),</li>
<li>Manusia bebas mengutuskan perbuatannya dari tuhan,</li>
</ol><strong>3) </strong><strong>Sekte-Sekte Khawarij</strong><br />
<ol><li>Al-Muhakkimah,</li>
<li>Al-Azriqah,</li>
<li>An-Nadjat,</li>
<li>Al-Baihasiyah,</li>
<li>Al-Ajaridah,</li>
<li>As-Saalabiyah,</li>
<li>Al-Abadiyah,</li>
<li>As-Sufriyah.</li>
</ol>imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-48030778434078144312011-11-20T23:43:00.000-08:002011-11-20T23:43:09.069-08:00kalam<blockquote class="tr_bq" style="color: magenta; font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><blockquote class="tr_bq"><blockquote class="tr_bq"><blockquote class="tr_bq"><blockquote class="tr_bq"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><b>PEMIKIRAN KA<span style="background-color: lime;"></span>LAM JABARIYAH</b></u></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>diposkan, senin,21 Nop 2011</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>state institute of islamic statues PO 2011</b></span></div></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote><div style="color: magenta;"><b><br />
</b></div><u><span style="color: magenta;">A. PENGERTIAN DAN PENISBATAN JABARIYAH</span></u><br />
<br />
Kata "Jabariyah" berasal dari kata bahasa arab "Jabara" yang artinya memaksa. Dan yang dimaksud adalah suatu golongan atau aliran atau kelompok yang berfaham bahwa semua perbuatan manusia bukan atas kehendak sendiri, namun ditentukan oleh Allah SWT. Dalam arti bahwa setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia baik perbuatan buruk, jahat dan baik semuanya telah ditentukan oleh Allah SWT dan bukan atas kehendak atau adanya campur tangan manusia. <br />
Jabariah adalah pendapat yang tumbuh dalam masyarakat Islam yang melepaskan diri dari seluruh tanggungjawab. Maka Manusia itu disamakan dengan makluk lain yang sepi dan bebas dari tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, manusia itu diibaratkan benda mati yang hanya bergerak dan digerakkan oleh Allah Pencipta, sesuai dengan apa yang diinginkan-Nya. Dalam soal ini manusia itu dianggap tidak lain melainkan bulu di udara dibawa angin menurut arah yang diinginkan-Nya. Maka manusia itu sunyi dan luput dari ikhtiar untuk memilih apa yang diinginkannya sendiri. Ini dapat diartikan pula bahwa manusia itu akhirnya tidak bersalah dan tidak berdosa, sebab ia hanya digerakkan oleh kekuatan atasan dimana ia tidak lain laksana robot yang mati, tidak berarti.<br />
Pendapat jabariah diterapkan di masa kerajaan Ummayyah (660-750 M). Yakni di masa keadaan keamanan sudah pulih dengan tercapainya perjanjian antara Muawiyah dengan Hasan bin Ali bin Abu Thalib, yang tidak mampu lagi menghadapi kekuatan Muawiyah. Maka Muawiyah mencari jalan untuk memperkuat kedudukannya. Di sini ia bermain politik yang licik. Ia ingin memasukkan di dalam pikiran rakyat jelata bahwa pengangkatannya sebagai kepala negara dan memimpin ummat Islam adalah berdasarkan "Qadha dan Qadar/ketentuan dan keputusan Allah semata" dan tidak ada unsur manusia yang terlibat di dalamnya.<br />
Tokoh-tokoh Jabariyah<br />
1. Ja'd Bin Dirham<br />
Ia adalah seorang hamba dari bani Hakam dan tinggal di Damsyik. Ia dibunuh pancung oleh Gubernur Kufah yaitu khalid bin Abdullah El-Qasri.<br />
Pendapat-pendapatnya: <br />
Tidak pernah Allah berbicara dengan Musa sebagaimana yang disebutkan oleh Alqur'an surat An-Nisa ayat 164.<br />
Bahwa Nabi Ibrahim tidak pernah dijadikan Allah kesayangan-Nya menurut ayat 125 dari surat An-Nisa.<br />
2. Jahm bin Shafwan<br />
Ia bersal dari Persia dan meninggal tahun 128 H dalam suatu peperangan di Marwa dengan Bani Ummayad.<br />
Pendapat-pendapatnya: <br />
Bahwa keharusan mendapatkan ilmu pengetahuan hanya tercapai dengan akal sebelum pendengaran. Akal dapat mengetahui yang baik dan yang jahat hingga mungkin mencapai soal-soal metafisika dan ba'ts/dihidupkan kembali di akhirat nanti. Hendaklah manusia menggunakan akalnya untuk tujuan tersebut bilamana belum terdapat kesadaran mengenai ketuhanan.<br />
Iman itu adalah pengetahuan mengenai kepercayaan belaka. Oleh sebab itu iman itu tidak meliputi tiga oknum keimanan yakni kalbu, lisan dan karya. Maka tidaklah ada perbedaan antara manusia satu dengan yang lainnya dalam bidang ini, sebab ia adalah semata pengetahuan belaka sedangkan pengetahuan itu tidak berbeda tingkatnya.<br />
Tidak memberi sifat bagi Allah yang mana sifat itu mungkin diberikan pula kepada manusia, sebab itu berarti menyerupai Allah dalam sifat-sifat itu. Maka Allah tidak diberi sifat sebagai satu zat atau sesuatu yang hidpu atau alim/mengetahui atau mempunyai keinginan, sebab manusia memiliki sifat-sifat yang demikian itu. Tetapi boleh Allah disifatkan dengan Qadir/kuasa, Pencipta, Pelaku, Menghidupkan, Mematikan sebab sifat-sifat itu hanya tertentu untuk Allah semata dan tidak dapat dimiliki oleh manusia.<br />
<br />
<br />
<b>B. LATAR BELAKANG KEMUNCULAN QODARIYAH</b><br />
<br />
Golongan Jabariyah pertama kali muncul di Khurasan (Persia) pada saat munculnya golongan Qodariyah, yaitu kira-kira pada tahun 70 H. Aliran ini dipelopori oleh Jahm bin Shafwan, aliran ini juga disebut Jahmiyah. Jahm bin Shafwan-lah yang mula-mula mengatakan bahwa manusia terpasung, tidak mempunyai kebebasan apapun, semua perbuatan manusia ditentukan Allah semata, tidak ada campur tangan manusia.<br />
Paham Jabariyah dinisbatkan kepada Jahm bin Shafwan karena itu kaum Jabariyah disebut sebagai kaum Jahmiyah, Namun pendapat lain mengatakan bahwa orang yang pertama mempelopori paham jabariyah adalah al-Ja'ad bin Dirham, dia juga disebut sebagai orang yang pertama kali menyatakan bahwa Al-Quran itu makhluq dan meniadakan sifat-sifat Allah. Disamping itu kaum Jahmiyah juga mengingkari adanya ru'ya (melihat Allah dengan mata kepala di akhirat). Meskipun kaum Qadariyah dan Jahmiyah sudah musnah namun ajarannya masih tetap dilestarikan. Karena kaum Mu'tazilah menjadi pewaris kedua pemahaman tersebut dan mengadopsi pokok-pokok ajaran kedua kaum tersebut. Selanjutnya ditangan Mu'tazilah paham-paham tersebut segar kembali. Sehingga Imam As-Syafi'i menyebutnya Wasil, Umar, Ghallan al-Dimasyq sebagai tiga serangkai yang seide itulah sebabnya kaum Mu'tazilah dinamakan juga kaum Qadariyah dan Jahmiyah.<br />
Disebut Qadariyah karena mereka mewarisi isi paham mereka tentang penolakan terhadap adanya takdir, dan menyandarkan semua perbuatan manusia kepada diri sendiri tanpa adanya intervensi Allah.<br />
Disebut Jahmiyah karena mereka mewarisi dari paham penolakan mereka yang meniadakan sifat-sifat Allah, Al-quran itu Makhluk, dan pengingkatan mereka mengenai kemungkinan melihat Allah dengan mata kepala di hari kiamat.<br />
Berkaitan dengan hal ini, Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa sebagai pengikut Mu'tazilah adalah Jahmiyah tetapi tidak semua Jahmiyah adalah Mu'tazilah, karena kaum Mu'tazilah berbeda pendapat dengan kaum Jahmiyah dalam masalah Jabr (hamba berbuat karena terpaksa). Kalau kaum Mu'tazilah menafikanya maka kaum Jahmiyah meyakininya. <br />
C. DOKTRIN-DOKTRIN POKOK (USHULUL KHOMSAH)<br />
Ajaran-ajaran pokok Jabariah: <br />
a) Bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan dan ikhtiar apapun, setiap perbuatannya baik yang jahat, buruk atau baik semata Allah semata yang menentukannya.<br />
b) Bahwa Allah tidak mengetahui sesuatu apapun sebelum terjadi.<br />
c) Ilmu Allah bersifat Huduts (baru)<br />
d) Iman cukup dalam hati saja tanpa harus dilafadhkan.<br />
e) Bahwa Allah tidak mempunyai sifat yang sama dengan makhluk ciptaanNya.<br />
f) Bahwa surga dan neraka tidak kekal, dan akan hancur dan musnah bersama penghuninya, karena yang kekal dan abadi hanyalah Allah semata.<br />
g) Bahwa Allah tidak dapat dilihat di surga oleh penduduk surga.<br />
h) Bahwa Alqur'an adalah makhluk dan bukan kalamullah.<br />
Asas-asas mazhab Qadariyah:<br />
a) Mengingkari takdir Allah Taala dengan maksud ilmuNya.<br />
b) Melampau di dalam menetapkan kemampuan manusia dengan menganggap mereka bebas berkehendak (iradahu di dalam menetapkan kemampuan manusia dengan menganggap mereka bebas berkehendak (iradah). Di dalam perbuatan manusia, Allah tidak mempunyai pengetahuan (ilmu) mengenainya dan ia terlepas dari takdir (qadar). Mereka menganggap bahawa Allah tidak mempunyai pengetahuan mengenai sesuatu kecuali selepas ia terjadi.<br />
c) Mereka berpendapat bahawa Allah tidak bersifat dengan suatu sifat yang ada pada makhluknya. Kerana ini akan membawa kepada penyerupaan (tasybih). Oleh itu mereka menafikan sifat-sifat Ma'ani dari Allah Taala.<br />
d) Mereka berpendapat bahawa al-Quran itu adalah makhluk. Ini disebabkan pengingkaran mereka terhadap sifat Allah.<br />
e) Mengenal Allah wajib menurut akal, dan iman itu ialah mengenal Allah.<br />
f) Mereka mengingkari melihat Allah (rukyah), kerana ini akan membawa kepada penyerupaan (tasybih).<br />
g) Mereka mengemukakan pendapat tentang syurga dan neraka akan musnah (fana'), selepas ahli syurga mengecap nikmat dan ali neraka menerima azab siksa.<br />
D. QADHA DAN QADAR SERTA MAKNA TAKDIR ALLAH MENURUT JABARIYAH<br />
Aliran Jabariyah berpendapat mengatakan segala sesuatu yang terjadi pada manusia atau jagad raya ini meupakan kehendak Allah semata tanpa peran serta sesuatu pun termasuk di dalamnya adalah perbuatan-perbuatan maksiat yang dilakukan oleh manusia. Aliran Jabariyah mengibaratkan bahwa perbuatan manusia tak ubah seperti dedanunan yang bergerak diterpa angin atau dalam ilustrasi yang sangat sederhana bisa dicontohkan bahwa aliran Jabariyah menggambarkan manusia bagaikan robot yang disetir oleh remote kontrol.<br />
E. PERBUATAN, KEHENDAK MANUSIA DENGAN QUDRAT IRADAT ALLAH MENURUT JABARIYAH<br />
Para Ulama Pengikut aliran Jabariyah, berpendapat bahwa semua perbuatan yang dilakukan oleh manusia merupakan kehendak dan ketetapan Allah. Manusia tidak mempunai peran atas segala perbuatannya. Perbuatan baik dan kejahatan yang dilakukan oleh manusia merupakan Qudrat dan Iradat (kekuasaan atau kehendak) Allah. <br />
Ulama aliran Jabariyah mengesampingkan usaha dan ikhtiar manusia. Dengan kata lain manusia tidak mempunyai peran apa-apa atas kehendak dan perbuatannya, semuanya berdasarkan Qadha dan Qadar Allah, Kalau semua perbuatan manusia merupakan ketetapan dan kehendakan Allah mengapa manusia harus diberi pahala jika menjalani suatu kebaikan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran:<br />
Artinya: " Barangsiapa ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, Niscaya Allah memasukannya ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah kemenangan yang besar". (QS: 4: An-Nisa': 13)<br />
Allah juga akan memberikan siksa kepada hambaNya yang selalu berbuat dosa artinya tidak mau ta'at kepada Allah dan rasul-Nya. Yakni tidak mau meninggalkan semua larangan-Nya dan tidak mau menjalankan semua perintah-Nya. Sebagaimana firman Allah:<br />
Arinya: "Dan Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, Niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan". (QS: 4: An-Nisaa':14)<br />
Dilihat dari sisi lain pendapat 'Ulama Jabariyah kurang kuat karena: Untuk apa pula Allah memberi petunjuk, kabar gembira dan memberikan peringatan melalui para Rasul-Nya agar manusia dapat mengerti antara haq dan yang bathil sebagaimana firman Allah:<br />
Artinya: "Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan" (QS:18: Al-Kahfi: 56)<br />
Dari beberapa Kutipan Ayat suci Al-Quran diatas maka pendapat ulama Jabariyah menjadi lemah. Sementara itu Yusuf Al Qardhawi memandang bahwa aliran Jabariyah hanya memandang satu sifat kekuasaan Allah dan tidak memandang keadilan dan kebijaksanaan-Nya; sehingga semua perbuatan yang dilakukan disandarkan pada takdir Allah. Dengan kata lain aliran Jabariyah menafikan fungsi dan peran Rasul Allah serta ancaman yang akan diberikan kepada pelanggar (durhaka) tatanan nilai Ilahiyah (syari'ah agama) dan pahala bagi para pelaksana (bertaqwa) tatanan nilai Ilahiyah (sayri'ah agama). Hal ini menurut Jalaluddin Ar-Rumi bahwa: Sekiranya manusia dalam keadaan terkekang seperti pendapat aliran Jabariyah, maka tidak mungkin jika dia dibebani perintah dan larangan, atau disuruh untuk menjalankan syari'at dan hukum Islam. Karena sesungguhnya Al-Qur'an itu berisikan perintah dan larangan.<br />
Jabariah sebagai penolakan terhadap pandangan kaum qadariyah, munculnya kaum Jabariyah yang berpendapat bahwa perbuatan manusia itu baik dan buruk, semuannya berasal dari Allah. Jika perbuatan tersebut disebut sebagai perbuatan manusia, maka hal ini hanya kiasan saja. Seperti saat kita menyatakan bahwa sungai itu mengalir, padahal pada hakikatnya Tuhanlah yang mengalirkannya. Manusia menurut pandangan kaum Jabariyah tak ubahnya seperti bulu ayam yang bertebangan ditiup angin (karena itulah maka kaum Jabariyah dan kaum qadariyah dikatakan dua golongan yang satu sama lainnya saling bertolak belakang.<br />
Berdasarkan keyakinan seperti ini maka kaum Jabariyah memiliki pandangan yang meniadakan sifat dan nama Allah, sementara Al-kalam (firman Allah) yang merupakan sifat Allah menurut pendapat mereka adalah hadis (sesuatu yang baru). <br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Abdullah, Muhammad Sufyan Raji. 2003. MENGENAL ALIRAN-ALIRAN ISLAM DAN CIRI-CIRI AJARANNYA. Jakarta: Pustaka Al-Riyadl.<br />
Abdurrahman, A. Said Aqil Humam. 2004. PENJELASAN MENYELURUH TENTANG QADHA DAN QADAR. Bogor: Al-Azhar Press.<br />
Al-Qahthani, Said bin Musfin. 2003. BUKU PUTIH SYEKH ABDUL QADIR AL-JAELANI. Jakarta: Penerbit Buku Islam Kaffah.<br />
Fachruddin, Fuad Mohd. 1990. SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM. Jakarta: CV. Yasaguna.<br />
Husein, Abu Lubaba. tt. PEMIKIRAN HADIST MU'TAZILAH. Jakarta: Pustaka Firdaus.<br />
Muthahhari, Murtadha. 2002. MENGENAL ILMU KALAM. Jakarta: Pustaka Zahra.<br />
Sumadi, Sutrisna dan Rafi'udin. 2003. KEBEBASAN MANUSIA ATAS TAKDIR ALLAH BERDASAR KONSEP PENCIPTAAN NABI ADAM a.s. Jakarta: Pustaka Quantum.imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-24574919409728381662011-11-18T01:09:00.000-08:002011-11-18T01:09:24.610-08:00artikel motivation<h3 class="post-title entry-title"> Setiap harimu adalah hari istimewa </h3><div class="post-header"> </div><span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">Sahabatku membuka laci tempat istrinya menyimpan<br />
pakaian dalam dan membuka bungkusan berbahan sutra<br />
"Ini, ......", dia berkata, "Bukan bungkusan yang<br />
asing lagi". Dia membuka kotak itu dan memandang<br />
pakaian dalam sutra serta kotaknya. "Istriku<br />
mendapatkan ini ketika pertama kali kami pergi ke New<br />
York, 8 atau 9 tahun yang lalu. Dia tidak pernah<br />
mengeluarkan bungkusan ini. Karena menurut dia, hanya<br />
akan digunakan untuk kesempatan yang istimewa.<br />
<br />
<br />
Dia melangkah dekat tempat tidur dan meletakkan<br />
bungkusan hadiah didekat pakaian yang dia pakai ketika<br />
pergi ke pemakaman. Istrinya baru saja meninggal.<br />
Dia menoleh padaku dan berkata :<br />
"JANGAN PERNAH MENYIMPAN SESUATU UNTUK KESEMPATAN<br />
ISTIMEWA, SETIAP HARI DALAM HIDUPMU ADALAH KESEMPATAN<br />
YANG ISTIMEWA !"<br />
<br />
<br />
Aku masih berpikir bahwa kata-kata itu akhirnya<br />
mengubah hidupku. Sekarang aku lebih banyak membaca<br />
dan mengurangi bersih-bersih. Aku duduk di sofa tanpa<br />
khawatir tentang apapun. Aku meluangkan waktu lebih<br />
banyak bersama keluargaku dan mengurangi waktu<br />
bekerjaku. Aku mengerti bahwa kehidupan seharusnya<br />
menjadi sumber pengalaman supaya bisa hidup, tidak<br />
semata-mata supaya bisa survive (bertahan hidup) saja.<br />
<br />
<br />
Aku tidak berlama-lama menyimpan sesuatu. Aku<br />
menggunakan gelas-gelas kristal setiap hari. Aku akan<br />
mengenakan pakaian baru untuk pergi ke Supermarket,<br />
jika aku menyukainya. Aku tidak menyimpan parfum<br />
specialku untuk kesempatan istimewa, aku<br />
menggunakannya kemanapun aku menginginkannya.<br />
Kata-kata "Suatu hari " dan Satu saat nanti<br />
....."sudah lenyap dari kamusku. Jika dengan melihat,<br />
mendengar dan melakukan sesuatu ternyata bisa menjadi<br />
berharga, aku ingin melihat, mendengar atau<br />
melakukannya sekarang.<br />
<br />
<br />
Aku ingin tahu apa yang dilakukan oleh istri temanku<br />
apabila dia tahu dia tidak akan ada di sana pagi<br />
berikutnya, ini yang tak seorangpun mampu<br />
mengatakannya. Aku berpikir, dia mungkin sedang<br />
menelepon rekan-rekannya serta sahabat terdekatnya.<br />
Barangkali juga dia menelpon teman lama untuk berdamai<br />
atas perselisihan yang pernah mereka lakukan. Aku suka<br />
berpikir bahwa dia mungkin pergi makan Martabak<br />
Spesial, makanan favoritnya. Semua ini adalah hal-hal<br />
kecil yang mungkin akan aku sesali jika tak aku<br />
lakukan, jika aku tahu waktu sudah dekat.<br />
<br />
<br />
Aku akan menyesalinya, karena aku tidak akan lebih<br />
lama lagi melihat teman-teman yang akan aku temui,<br />
juga surat-surat yang ingin aku tulis Suatu hari<br />
nanti". Aku akan menyesal ! dan merasa sedih, karena<br />
aku tidak sempat mengatakan betapa aku mencintai<br />
orangtuaku, saudara-saudaraku dan teman2ku.<br />
Sekarang, aku mencoba untuk tidak menunda atau<br />
menyimpan apapun yang bisa membuatku tertawa dan bisa<br />
membuatku menikmati hidup. Dan, setiap pagi, aku<br />
berkata kepada diriku sendiri bahwa hari ini akan<br />
menjadi hari istimewa. Setiap hari, setiap jam, setiap<br />
menit, adalah istimewa.<br />
<br />
<br />
Apabila kamu mendapatkan pesan ini, itu karena<br />
seseorang peduli padamu, dan karena mungkin ada<br />
seseorang yang kamu pedulikan. Jika kamu terlalu sibuk<br />
untuk mengirimkan pesan ini kepada orang lain dan kamu<br />
berkata kepada dirimu sendiri bahwa kamu akan<br />
mengirimkannya "Suatu saat nanti", ingatlah bahwa<br />
"Suatu saat" itu sangat jauh ....... Dan mungkin tidak<br />
akan pernah datang .</span>imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-57824443744041290132011-11-18T01:08:00.000-08:002011-11-18T01:08:14.091-08:00artikel motivation<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIDfmQEBB4rFZ-X_T6i-102xv3u77gWDiCBe9pbV5yZP0ggKlAo4jWmNmqGUq2DMJhTjylrOYFidQQEw7Dg4kJRf1QGuR-xWk7qrD8VOJrDlNwCsIst0QDOEFXfVKF05XQ_2TxOOHwTTLa/s1600/islam+cerdas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIDfmQEBB4rFZ-X_T6i-102xv3u77gWDiCBe9pbV5yZP0ggKlAo4jWmNmqGUq2DMJhTjylrOYFidQQEw7Dg4kJRf1QGuR-xWk7qrD8VOJrDlNwCsIst0QDOEFXfVKF05XQ_2TxOOHwTTLa/s320/islam+cerdas.jpg" width="320" /></a></div><h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/17-hal-yang-harus-diingat.html">17 Hal yang harus diingat</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-7533566944268414602"> <span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: georgia;">1. Jika sudah terjadi masalah, tdk harus dihindari (bingung), tapi HARUS </span><span style="font-family: georgia;">DIHADAPI dengan tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai/ ada </span><span style="font-family: georgia;">jalan keluarnya.<br />
</span><span style="font-family: georgia;">2. Menghadapi semua hal, tdk boleh berpikir negatif, seperti: "saya pasti tdk </span><span style="font-family: georgia;">mampu", "saya tdk bisa", dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti: </span><span style="font-family: georgia;">"saya bisa, pasti ada jalan keluarnya" dan lain lain.</span><br />
<span style="font-family: georgia;">3. Sudah dan senang semuanya tergantung pikiran saja!! ( Pikiran adalah </span><span style="font-family: georgia;">pelopor!!). Jadi jaga pikiran kita baik - baik. Jangan pikir yang </span><span style="font-family: georgia;">jelek/negatif. Selalu berpikir yang positif (baik).<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">4. Segala kesulitan/kesusahan akan berakhir. sebesar apapun masalahnya akan </span><span style="font-family: georgia;">selesai juga dengan berjalannya waktu. Seperti pepatah mengatakan : TIDAK ADA </span><span style="font-family: georgia;">PESTA YANG TIDAK BERAKHIR.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">5. Orang yg sukses 85% ditentukan dari sikap/prilaku, 15% baru ditentukan </span><span style="font-family: georgia;">ketrampilan. Jadi sikap kita dalam hidup ini sangat penting.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">6. Segala sesuatu berubah (anicca). Kita tdk perlu susah. Misalnya : sekarang </span><span style="font-family: georgia;">susahnya, selanjutnya pasti berubah menjadi senang. sekarang ada orang yang tdk </span><span style="font-family: georgia;">senang pada kita, suatu saat nanti akan baik juga.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">7. Hukum karma, berarti berbuat baik akan mendapat hasil baik dan sebaliknya, </span><span style="font-family: georgia;">seperti tanam padi, pasti panen padi. Ingat!! Usahakan setiap saat selalu </span><span style="font-family: georgia;">berbuat (tanam) kebaikan agar mendapatkan (panen) kebaikan. Jgn melakukan </span><span style="font-family: georgia;">kejahatan. Dan jgn berharap mendapat balasan dari perbuatan baik kita!!!<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">8. Kesehatan asalah paling nomor satu (berhaga). Jaga kesehatan kita dengan </span><span style="font-family: georgia;">olahraga, istirahat yang cukup dan jangan makan sembarangan.<br />
</span><span style="font-family: georgia;">9. Hidup ini penuh dengan masalah/persoalan/penderitaan. Jadi kita sdh tahu </span><span style="font-family: georgia;">TIDAK MUNGKIN SELALU LANCAR/TENANG. Siapkan mental, tabah, sabar dan tenaga </span><span style="font-family: georgia;">untuk menghadapinya. itulah kenyataan hidup yang harus dihadapi oleh setiap </span><span style="font-family: georgia;">manusia.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">10. Masa depan seseorang sangat tergantung pada sikap dan buku buku yang </span><span style="font-family: georgia;">dibaca. Jadi membaca sangat penting dan menentukan masa depan seseorang.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">11. Jangan membicarakan kejelekan orang lain, karena kita akan dinilai jelek </span><br />
<span style="font-family: georgia;">oleh orang yg mendengarkannya.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">12. Pergaulan sangat penting dan merupakan salah satu kunci sukses. Boleh </span><span style="font-family: georgia;">bergaul dengan orang jahat maupun baik asal kita HARUS TAHU DIRI/JANGAN </span><span style="font-family: georgia;">TERPENGARUH LINGKUNGAN. Lebih baik lagi apabila kita bisa menuntun yang jahat </span><span style="font-family: georgia;">ke jalan yang benar.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">13. Budi orang tua, tidak dapat dibayar dengan apapun juga. begitu juga dengan </span><br />
<span style="font-family: georgia;">budi orang2 yang telah membantu kita.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">14. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan minder dengan </span><span style="font-family: georgia;">kekurangan kita. dan jangan iri dengan kelebihan orang. HARGAILAH DIRIMU APA </span><span style="font-family: georgia;">ADANYA!!!\<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">15. JANGAN MEMPERTENTANGKAN (MEMPERDEBATKAN) hal hal kecil yang tdk berguna </span><br />
<span style="font-family: georgia;">dengan siapapun juga.<br />
</span><span style="font-family: georgia;">16. Kunci sukses dlm hidup ini, selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, </span><span style="font-family: georgia;">bekerja keras, rajin berdoa/sembahyang, banyak berbuat baik serta tdk blh </span><span style="font-family: georgia;">berputus asa.<br />
<br />
</span><span style="font-family: georgia;">17. Jangan Menilai orang dari Harta(kekayaan), penampilan ataupun kondisi </span><br />
<span style="font-family: georgia;">fisik. Semua orang itu SAMA!!!</span><br />
<br />
</span> </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Posted by <span class="fn">Felice Sadira</span> </span> <span class="post-timestamp"> at <a class="timestamp-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/17-hal-yang-harus-diingat.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2007-04-11T06:19:00-07:00">6:19 AM</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://www.blogger.com/comment.g?blogID=9106005859375207495&postID=7533566944268414602">9 comments</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> </span> <div class="post-share-buttons goog-inline-block"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div><div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="2063848407911585368"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/confidence-trust-and-hope.html">Confidence, Trust and Hope</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-2063848407911585368"> <span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: georgia;">CONFIDENCE</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Once, all village people decided to pray for rain. On the day of prayer,</span><br />
<span style="font-family: georgia;">all the people gathered but only one boy came with an umbrella; that's</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Confidence.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">TRUST</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Trust should be like the feeling of a one-year-old baby. When you throw him</span><br />
<span style="font-family: georgia;">in the air, he laughs... because he knows you will catch him; that's Trust.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">HOPE</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Every night we go to bed, we have no assurance to get up alive in the next</span><br />
<span style="font-family: georgia;">morning but still we make plans for the coming day; that's Hope.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">ALWAYS MAINTAIN YOUR CONFIDENCE</span><br />
<span style="font-family: georgia;">HAVE SOME TRUST IN OTHERS</span><br />
<span style="font-family: georgia;">and NEVER LOSE HOPE! </span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">Never regret a day in your life.</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Good days give you happiness; </span><br />
<span style="font-family: georgia;">Bad days give you experiences; </span><br />
<span style="font-family: georgia;">Both are essential to life </span><br />
<br />
</span> </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Posted by <span class="fn">Felice Sadira</span> </span> <span class="post-timestamp"> at <a class="timestamp-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/confidence-trust-and-hope.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2007-04-11T06:17:00-07:00">6:17 AM</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://www.blogger.com/comment.g?blogID=9106005859375207495&postID=2063848407911585368">5 comments</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> </span> <div class="post-share-buttons goog-inline-block"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div><div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="4903826677001260596"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/beda-antar-cinta-suka-dan-sayang.html">Beda antar Cinta, Suka, dan Sayang</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-4903826677001260596"> <span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: georgia;">Dihadapan orang yang kau cintai,</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Dihadapan orang yang kau sukai,</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Musim dingin tetap saja musim dingin,hanya suasananya lebih undah sedikit</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">Dihadapan orang yang kau cintai</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Dihadapan orang yang kau sukai,</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Kau hanya merasa senang dan gembira saja.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai,</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Matamu berkaca-kaca</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai,</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Engkau hanya tersenyum saja</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">Dihadapan orang yang kau cintai,</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Dihadapan orang yang kau sukai</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Kata-kata hanya keluar dari pikiran saja.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">Jika orang yang kau cintai menangis,engkaupun akan ikut menangis disisinya</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Jika orang yang kau sukai menangis,engkau hanya menghibur saja.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">Perasaan cinta itu dimulai dari mata sedangkan rasa suka dimulai dari telinga.</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,cukup dengan menutup telingga,</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai,cinta itu </span><br />
<span style="font-family: georgia;">berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu </span><br />
<span style="font-family: georgia;">yang cukup lama.</span><br />
<span style="font-family: georgia;">"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta… ada perasaan yang lebih mendalam,yaitu </span><br />
<span style="font-family: georgia;">rasa saying…rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta.Rasa yang tidak mudah </span><br />
<span style="font-family: georgia;">berubah.</span><br />
<span style="font-family: georgia;">Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.Mau </span><br />
<span style="font-family: georgia;">menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.Cinta ingin memiliki,tetapi </span><br />
<span style="font-family: georgia;">sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia….walaupun harus </span><br />
<span style="font-family: georgia;">kehilangan.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">Untuk seseorang yang sedang jatuh cinta….......</span><br />
<br />
</span> </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Posted by <span class="fn">Felice Sadira</span> </span> <span class="post-timestamp"> at <a class="timestamp-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/beda-antar-cinta-suka-dan-sayang.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2007-04-11T06:11:00-07:00">6:11 AM</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://www.blogger.com/comment.g?blogID=9106005859375207495&postID=4903826677001260596">15 comments</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> </span> <div class="post-share-buttons goog-inline-block"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div><div class="date-outer"> <h2 class="date-header"><span>Thursday, April 5, 2007</span></h2><div class="date-posts"> <div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="6285963555678776189"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/segelas-susu.html">Segelas susu</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-6285963555678776189"> <span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup darimenjual asongan dari pintu ke pintu,<br />
menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapasen uangnya, dan dia sangat lapar.<br />
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanandari rumah berikutnya.<br />
Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saatseorang wanita muda membuka pintu rumah.<br />
Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya beranimeminta segelas air.<br />
Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anaklelaki tersebut pastilah lapar,<br />
oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.<br />
Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudianbertanya,<br />
"berapa saya harus membayar untuk segelas besar susuini ?"<br />
Wanita itu menjawab:<br />
"Kamu tidak perlu membayar apapun".<br />
"Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaranuntuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan.<br />
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya danberkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih padaanda."<br />
Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalamisakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudahtidak sanggup menganganinya.<br />
Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimanaterdapat dokter spesialis yang mampu menanganipenyakit langka tersebut.<br />
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukanpemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal siwanita tersebut,<br />
terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokterKelly.<br />
Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hallrumahsakit, menuju kamar si wanita tersebut.<br />
Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui siwanita itu.<br />
Ia langsung mengenali wanita itu pada sekalipandang.Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskanuntuk melakukan upaya terbaik<br />
untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu,Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasuswanita itu.<br />
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnyadiperoleh kemenangan.. . Wanita itu sembuh !!.<br />
Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untukmengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanyauntuk persetujuan.<br />
Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu padapojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannyake kamar pasien.<br />
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, iasangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihantersebut walaupun harus dicicil<br />
seumur hidupnya.<br />
Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihantersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannyapada pojok atas lembar tagihan tersebut.<br />
Ia membaca tulisan yang berbunyi..<br />
"Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.."<br />
tertanda, DR Howard Kelly.<br />
Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa :"Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhiseluruh bumi melalui hati dan tangan manusia"</span> </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Posted by <span class="fn">Felice Sadira</span> </span> <span class="post-timestamp"> at <a class="timestamp-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/segelas-susu.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2007-04-05T22:54:00-07:00">10:54 PM</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://www.blogger.com/comment.g?blogID=9106005859375207495&postID=6285963555678776189">5 comments</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> </span> <div class="post-share-buttons goog-inline-block"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div><div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="1186307536561516729"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/busuknya-kebencian.html">Busuknya kebencian</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-1186307536561516729"> <span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak (TK) mengadakan"permainan".</span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;"> Ibu Gurumenyuruh tiap² muridnya membawa kantong plastiktransparan 1 buah dankentang. Masing² kentang tersebut diberi namaberdasarkan nama orang yangdibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukanberapa ... </span><span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">tergantungjumlah orang² yang dibenci.</span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;"></span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">Pada hari yang disepakati masing² murid membawakentang dalam kantongplastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan adayang 5. Sepertiperintah guru mereka tiap² kentang diberi nama sesuainama orang yangdibenci. Murid² harus membawa kantong plastik berisikentang tersebutkemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun,selama 1 minggu.</span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;"></span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">Hari berganti hari, kentang² pun mulai membusuk,murid² mulai mengeluh,apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain beratbaunya juga tidak sedap.Setelah 1 minggu murid² TK tersebut merasa lega karenapenderitaan merekaakan segera berakhir.</span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;"></span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">Ibu Guru : "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1minggu ?"</span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;"></span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">Keluarlah keluhan dari murid² TK tersebut, padaumumnya mereka tidak merasanyaman harus membawa kentang² busuk tersebut kemanapun mereka pergi. Gurupun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan.</span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;"></span><br />
<span style="font-family: georgia; font-size: 85%;">Ibu Guru : "Seperti itulah kebencian yang selalu kitabawa² apabila kitatidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidakmenyenangkan membawakentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1minggu. Bagaimana jikakita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkahtidak nyamannya ..."</span> </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Posted by <span class="fn">Felice Sadira</span> </span> <span class="post-timestamp"> at <a class="timestamp-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/busuknya-kebencian.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2007-04-05T22:50:00-07:00">10:50 PM</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://www.blogger.com/comment.g?blogID=9106005859375207495&postID=1186307536561516729">18 comments</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> </span> <div class="post-share-buttons goog-inline-block"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div><div class="post-outer"> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <a href="" name="8930194972424988168"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/aku-menangis-untuk-adikku-6-kali.html">Aku menangis untuk adikku 6 kali</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-8930194972424988168"> <span style="font-size: 85%;">Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demihari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung merekamenghadap ke langit.Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.<br />
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laciayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut didepan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.:<br />
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.<br />
Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa punmengaku, jadi Beliau mengatakan :<br />
"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!".<br />
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikkumencengkeram tangannya dan berkata :<br />
"Ayah, aku yang melakukannya! ".<br />
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitumarahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisannafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami danmemarahi,:<br />
"Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yangakan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati!Kamu pencuri tidak tahu malu!".<br />
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuhdengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahanmalam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutupmulutku dengan tangan kecilnya dan berkata :<br />
"Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."<br />
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanianuntuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masihkelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikkuketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk keSMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk kesebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnyamemberengut :"Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitubaik..."<br />
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas. Sambil berkata :<br />
"Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?".<br />
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata :<br />
"Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyakbuku."<br />
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya sambil berkata :<br />
"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?. Bahkan jikaberarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berduasampai selesai!".<br />
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjamuang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yangmembengkak, dan berkata :<br />
"Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidakakan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.".<br />
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan keuniversitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikkumeninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacangyang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkansecarik kertas di atas bantalku:<br />
"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja danmengirimu uang.".<br />
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan airmata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun.Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yangadikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi,aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) . Suatu hari, akusedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan :<br />
" Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !".<br />
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, danmelihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen danpasir. Aku menanyakannya, :<br />
"Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"<br />
Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan merekapikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akanmenertawakanmu? "<br />
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debudari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku :<br />
"Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamuadalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..".<br />
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Iamemakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan :<br />
"Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harusmemiliki satu."<br />
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalampelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.<br />
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telahdiganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, akumenari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskanbegitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambiltersenyum :<br />
"Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkahkamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendelabaru itu..".<br />
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratusjarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya danmebalut lukanya.aku bertanya :<br />
"Apakah itu sakit?".<br />
"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi,batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidakmenghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti.<br />
Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun kewajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.<br />
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota . Banyak kali suamiku dan akumengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi merekatidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidakakan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan :<br />
"Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."<br />
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkanpekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikkumenolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerjareparasi.<br />
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel,ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan akupergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu :<br />
"Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harusmelakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yangbegitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"<br />
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. :<br />
"Pikirkan kakak ipar...ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidakberpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apayang akan dikirimkan?"<br />
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yangsepatah-sepatah:<br />
"Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"<br />
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu,ia berusia 26 dan aku 29.<br />
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani daridusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanyakepadanya :<br />
"Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?".<br />
Tanpa bahkan berpikir ia menjawab :<br />
"Kakakku."<br />
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidakdapat kuingat :<br />
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiaphari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah danpulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja danberjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetarankarena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjagakakakku dan baik kepadanya."<br />
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannyakepadaku.<br />
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku akhirnya keluar juga :<br />
"Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku."<br />
Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaanini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.</span> </div><div class="post-footer"> <div class="post-footer-line post-footer-line-1"> <span class="post-author vcard"> Posted by <span class="fn">Felice Sadira</span> </span> <span class="post-timestamp"> at <a class="timestamp-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/aku-menangis-untuk-adikku-6-kali.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2007-04-05T22:32:00-07:00">10:32 PM</abbr></a> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> <span class="star-ratings"> </span> <span class="post-comment-link"> <a class="comment-link" href="http://www.blogger.com/comment.g?blogID=9106005859375207495&postID=8930194972424988168">24 comments</a> </span> <span class="post-backlinks post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> </span> <div class="post-share-buttons goog-inline-block"> </div></div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"> <span class="post-labels"> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-3"> <span class="post-location"> </span> </div></div></div></div></div></div><div class="blog-pager" id="blog-pager"> <span id="blog-pager-older-link"> <a class="blog-pager-older-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/search?updated-max=2007-04-05T22%3A32%3A00-07%3A00&max-results=7" id="Blog1_blog-pager-older-link" title="Older Posts">Older Posts</a> </span> <a class="home-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/">Home</a> </div><div class="blog-feeds"> <div class="feed-links"> Subscribe to: <a class="feed-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/feeds/posts/default" target="_blank" type="application/atom+xml">Posts (Atom)</a> </div></div><div id="sidebar-wrapper"> <div class="sidebar section" id="sidebar"><div class="widget LinkList" id="LinkList1"> <h2>Friendly Link</h2><div class="widget-content"> <ul><li><a href="http://freewaretools.net/">Freewaretools.net</a></li>
</ul><span class="widget-item-control"> </span> </div></div><div class="widget HTML" id="HTML1"> <h2 class="title">Supported Link</h2><div class="widget-content"> <table cellpadding="0" cellspacing="0" height="600" style="width: 160px;"><tbody>
<tr> <td background="images/noname.jpg" width="160"> <div align="center" style="padding-bottom: 0; padding-left: 0; padding-right: 0; padding-top: 0;"> <ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins> </div></td> </tr>
</tbody></table></div><span class="widget-item-control"> </span> </div><div class="widget BlogArchive" id="BlogArchive1"> <h2>Blog Archive</h2><div class="widget-content"> <div id="ArchiveList"> <div id="BlogArchive1_ArchiveList"> <ul class="hierarchy"><li class="archivedate expanded"> <a class="toggle" href=""> <span class="zippy toggle-open">▼ </span> </a> <a class="post-count-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/search?updated-min=2007-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&updated-max=2008-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&max-results=36">2007</a> <span class="post-count" dir="ltr">(36)</span> <ul class="hierarchy"><li class="archivedate expanded"> <a class="toggle" href=""> <span class="zippy toggle-open">▼ </span> </a> <a class="post-count-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007_04_01_archive.html">April</a> <span class="post-count" dir="ltr">(8)</span> <ul class="posts"><li><a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/mencapai-potensi-hidup-yang-maksimal.html">Mencapai potensi hidup yang maksimal</a></li>
<li><a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/17-hal-yang-harus-diingat.html">17 Hal yang harus diingat</a></li>
<li><a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/confidence-trust-and-hope.html">Confidence, Trust and Hope</a></li>
<li><a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/beda-antar-cinta-suka-dan-sayang.html">Beda antar Cinta, Suka, dan Sayang</a></li>
<li><a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/segelas-susu.html">Segelas susu</a></li>
<li><a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/busuknya-kebencian.html">Busuknya kebencian</a></li>
<li><a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/aku-menangis-untuk-adikku-6-kali.html">Aku menangis untuk adikku 6 kali</a></li>
<li><a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/setiap-harimu-adalah-hari-istimewa.html">Setiap harimu adalah hari istimewa</a></li>
</ul></li>
</ul><ul class="hierarchy"><li class="archivedate collapsed"> <a class="toggle" href=""> <span class="zippy"> ► </span> </a> <a class="post-count-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007_03_01_archive.html">March</a> <span class="post-count" dir="ltr">(5)</span> </li>
</ul><ul class="hierarchy"><li class="archivedate collapsed"> <a class="toggle" href=""> <span class="zippy"> ► </span> </a> <a class="post-count-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007_02_01_archive.html">February</a> <span class="post-count" dir="ltr">(20)</span> </li>
</ul><ul class="hierarchy"><li class="archivedate collapsed"> <a class="toggle" href=""> <span class="zippy"> ► </span> </a> <a class="post-count-link" href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007_01_01_archive.html">January</a> <span class="post-count" dir="ltr">(3)</span> </li>
</ul></li>
</ul></div></div><span class="widget-item-control"> </span> </div></div></div></div>imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-89686001466238278322011-11-18T01:01:00.000-08:002011-11-18T01:01:16.074-08:00artikel motivation<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj-QWg5uThyphenhyphenR0o09nkKtWgEpbsL82JWGLdQKqzRN_SlBhO5jEy6VfiWYrVlLbypSAKfGbA95kud-nbz1NCSk3OSDpJnX3tlj6VzaLm8hHQiP13SjuAmK0UKo5ALYpIxk6_CGzruoVfjjPK/s1600/islam+cerdas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj-QWg5uThyphenhyphenR0o09nkKtWgEpbsL82JWGLdQKqzRN_SlBhO5jEy6VfiWYrVlLbypSAKfGbA95kud-nbz1NCSk3OSDpJnX3tlj6VzaLm8hHQiP13SjuAmK0UKo5ALYpIxk6_CGzruoVfjjPK/s320/islam+cerdas.jpg" width="320" /></a></div><h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/mencapai-potensi-hidup-yang-maksimal.html">Mencapai potensi hidup yang maksimal</a> </h3><div class="post-header"> </div><span style="font-size: 85%;">Diposkan : 18 Nopember 2011</span><br />
<span style="font-size: 85%;">Di ponorogo</span><br />
<span style="font-size: 85%;">oleh : Imus</span><br />
<span style="font-size: 85%;"><br />
<span style="font-family: georgia;"> Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir, </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;"> Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;"> * Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> aspek kehidupanmu.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu. </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang. </span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> </span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;">* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.</span><br />
<br />
<span style="font-family: georgia;"> * Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan </span><br />
<span style="font-family: georgia;"> sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,</span><br />
<span style="font-family: georgia;"> sekarang juga !</span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: georgia;"> ( Dikutip dari : Mencapai potensi hidup yang maksimal by Joel Osteen)</span></span>imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-52335708225937727282011-11-17T01:00:00.000-08:002011-11-17T01:00:15.674-08:002.Hadist Hasan<h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Hadits Hasan</h1><div id="siteSub">Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div><div id="contentSub"><div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag"><img alt="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" class="flaggedrevs-icon" src="http://bits.wikimedia.org/w/extensions-1.18/FlaggedRevs/presentation/modules/img/1.png" title="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" /><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halaman" title="Bantuan:Validasi halaman">Diposkan : Imus </a></b></div><div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag"><b> </b></div><div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag"><b> </b></div></div><div id="jump-to-nav"> Langsung ke: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hadits_Hasan#mw-head">navigasi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hadits_Hasan#p-search">cari</a> </div><b>Hadits Hasan</b> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab" title="Bahasa Arab">bahasa Arab</a>: <span lang="ar"><i><b>حسن</b></i></span> <span class="Unicode" style="text-decoration: none; white-space: normal;" title="DIN 31635 Arabic"><i>Ḥasan</i></span>) adalah tingkatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hadits" title="Hadits">hadits</a> yang ada dibawah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hadits_Shahih&action=edit&redlink=1" title="Hadits Shahih (halaman belum tersedia)">hadits Shahih</a>. Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Tirmidzi" title="Imam Tirmidzi">Imam Tirmidzi</a>, hadits Hasan adalah hadits yang tidak berisi informasi yang bohong, tidak bertentangan dengan hadits lain dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an" title="Al-Qur'an">Al-Qur'an</a> dan informasinya kabur, serta memiliki lebih dari satu <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sanad&action=edit&redlink=1" title="Sanad (halaman belum tersedia)">Sanad</a></i><sup class="reference" id="cite_ref-jamiat_0-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hadits_Hasan#cite_note-jamiat-0">[1]</a></sup>. Selain itu, menurut <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdul_Karim&action=edit&redlink=1" title="Abdul Karim (halaman belum tersedia)">Abdul Karim</a>, hadits Hasan juga merupakan hadits yang diriwayatkan oleh rawi terkenal dan disetujui keakuratannya oleh sebagian besar pakar hadits.<br />
<h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hadits_Hasan&action=edit&section=1" title="Sunting bagian: Syarat">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Syarat">Syarat</span></h2>Syarat-syarat hadits disebut Hasan secara keseluruhan hampir sama dengan syarat-syarat hadits Shahih. 5 syarat hadits Hasan yaitu:<br />
<ol><li><i>sanad</i>nya bersambung,</li>
<li>diriwayatkan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rawi&action=edit&redlink=1" title="Rawi (halaman belum tersedia)">rawi</a> yang adil</li>
<li>diriwayatkan oleh rawi yang hafal (<i>dhabith</i>), tapi tingkat kehafalannya masih dibawah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hadits_Shahih&action=edit&redlink=1" title="Hadits Shahih (halaman belum tersedia)">hadits Shahih</a>,</li>
<li>tidak bertentangan dengan hadits dengan rawi yang tingkat dipercayanya lebih tinggi atau Al-Qur'an,</li>
<li>tidak terdapat cacat.</li>
</ol>Perbedaan hadits Shahih dan hasan terletak pada ke<i>dhabith</i>annya. Jika hadits Shahih tingkat <i>dhabith</i>nya harus tinggi, maka hadits hasan tingkat ke<i>dhabith</i>annya berada dibawahnya. Contoh hadits Hasan adalah seperti hadits yang diriwayatkan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muhammad_bin_Amr_bin_al-Qamah&action=edit&redlink=1" title="Muhammad bin Amr bin al-Qamah (halaman belum tersedia)">Muhammad bin Amr bin al-Qamah</a>, dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salamah&action=edit&redlink=1" title="Salamah (halaman belum tersedia)">Salamah</a>, dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Hurairah" title="Abu Hurairah">Abu Hurairah</a>. Dalam hadits ini, hadits dikategorikan hasan dikarenakan Muhammad bin Amr bin al-Qamah dikenal tingkat hafalannya yang tidak luar biasa.<sup class="reference" id="cite_ref-IuH_1-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hadits_Hasan#cite_note-IuH-1">[2]</a></sup><br />
<h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hadits_Hasan&action=edit&section=2" title="Sunting bagian: Referensi">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Referensi">Referensi</span></h2><div class="references-small" style="list-style-type: decimal;"> <ol class="references"><li id="cite_note-jamiat-0"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hadits_Hasan#cite_ref-jamiat_0-0">^</a></b> <a class="external free" href="http://www.jamiat.org.za/isinfo/tirmidhi04.html" rel="nofollow">http://www.jamiat.org.za/isinfo/tirmidhi04.html</a></li>
<li id="cite_note-IuH-1"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hadits_Hasan#cite_ref-IuH_1-0">^</a></b> Prof. Dr. Muhammad Alawi Al-Maliki (2006). <i>Ilmu Ushul Hadits</i>. Yogyakarta: Pustaka Pelajar <a class="internal mw-magiclink-isbn" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/9792458557">ISBN 979-24-5855-7</a></li>
</ol></div><table class="plainlinks stub noprint" style="background: none repeat scroll 0% 0% transparent;"><tbody>
<tr><td><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Allah-green.svg"><img alt="Allah-green.svg" height="32" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4e/Allah-green.svg/30px-Allah-green.svg.png" width="30" /></a> </td> <td valign="top"><i>Artikel bertopik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a> ini adalah sebuah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisan" title="Wikipedia:Rintisan">rintisan</a>. Anda dapat membantu Wikipedia dengan <a class="external text" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hadits_Hasan&action=edit" rel="nofollow">mengembangkannya</a>.</i></td></tr>
</tbody></table>imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-44377287692608400482011-11-17T00:57:00.000-08:002011-11-17T00:57:47.607-08:001.hadis qudsi<h2 style="font-weight: normal;"><a href="http://ruangdonlot.wordpress.com/2009/10/15/himpunan-hadits-qudsi/" title="Himpunan Hadits Qudsi">Himpunan Hadits Qudsi </a> </h2><h2 style="font-weight: normal;">Diposkan : imus ,kamis 17 Nop 2011</h2><h2 style="font-weight: normal;">STATE INSTITUTE OF ISLAMIC STUDIES PO</h2><br />
<img alt="himpunan hadits qudsi" class="aligncenter size-full wp-image-296" height="388" src="http://ruangdonlot.files.wordpress.com/2009/10/himpunan-hadits-qudsi.jpg?w=300&h=388" title="himpunan hadits qudsi" width="300" /><br />
Hadits Qudsi adalah perkataan dari Nabi Muhammad SAW berdasarkan firman Allah SAW. Berbeda dengan Al Qur’an yang pilihan katanya langsung dari Allah, hadits qudsi merupakan perkataan Rasulullah (pilihan kata oleh Rasulullah), tetapi tetap berdasarkan firman Allah. Dan juga berbeda dengan hadits, yang mengacu langsung pada perkataan dan perbuatan Rasulullah.<br />
Rasulullah terkadang menyampaikan suatu pelajaran kepada para sahabat, dengan menceritakan bahwa hal tersebut diterima dari Alloh swt, namun pelajaran tersebut berbeda dengan Al Qur’an dari sudut pandang uslubnya ( susunan kalimatnya ). Pelajaran tersebut merupakan pemberian atau hembusan dari alam kesucian yang disebut hadits qudsi atau hadits ilahi dan rabbani ( Subhi As Sholih, Ulumul hadits wa mustholahuhu )<br />
<span id="more-298"></span>Adapun bentuk kalimat yang biasa dipakai oleh ulama salaf dalam periwayatan hadits qudsi adalah Qola Rasululloh Saw Fima Yurwa ‘an Rabbihi ( Rasululloh bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dari Tuhannya ). Sedangkan ulama kholaf memiliki cara tersendiri yaitu ” qolahu ta’ala fima rawahu ‘anhu Rasululloh Saw ( Alloh berfirman sebagaimana diriwayatkan oleh Rasulullah Saw ).<br />
Para ulama berbeda pendapat tentang hakikat hadist qudsi ini, sebagian ulama seperti Abu Al Biqai berpendapat bahwa hadits qudsi merupakan wahyu Alloh yang dihembuskan kepada pribadi Nabi baik melalui ilham maupun mimpi sedangkan susunan redaksinya dilakukan oleh Rasulullah Saw sendiri. Artinya hadits qudsi adalah maknanya dari Alloh sedangkan lafadznya dari Rasulullah Saw.<br />
Jika pemahaman hadits qudsi seperti ini jelas tidak menimbulkan masalah. namun sementara ulama berpendapat, bahwa hadits qudsi adalah makna dan lafadznya dua-duanya dari Alloh Swt. Kalau demikian jelas akan menimbulkan masalah sebab Al Qur’an juga begitu lafadz dan maknanya dari Alloh. Oleh sebab itu perlu dibuat rumusan yang jelas tentang perbedaan antara Al Qur’an dengan hadits qudsi agar tidak terjadi kerancuan dalam memberikan interpretasi.<br />
Dr Syu’ban Muhammad Ismail dalam kitabnya Ma’a Al Qur’an Al Karin Fi Tarikhihi menulis sebelas perbedaan pokok antara Al Qur’an dan hadits qudsi.<br />
<ol><li>Al Qur’an adalah wahyu yang jelas, artinya Al Qur’an diturunkan oleh Alloh melalui Jibril kepada Nabi Muhammad yang dalam keadaan sadar, sedangkan hadits qudsi bisa jadi diterima dalam bentuk ilham ataupun mimpi.</li>
<li>Al Qur’an merupakan mukjizat sehingga tidak ada seorangpun yang dapat menandinginya, ia juga terjaga dari perubahan, sedangkan hadits qudsi tidak.</li>
<li>Membaca Al Qur’an merupakan ibadah sedangkan hadits qudsi tidak demikian.</li>
<li>Bagi orang yang hadats dilarang menyentuh al qur’an dan bagi yang junub dilarang menyentuh dan membacanya, sedangkan hadist qudsi tidak.</li>
<li>Al Qur’an tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya saja, sedangkan hadits qudsi boleh.</li>
<li>Al Qur’an diriwayatkan secara mutawatir, sedangkan hadits qudsi diriwayatkan secara ahad.</li>
<li>Menurut Imam Ahmad dilarang menjual Al Qur’an sementara Imam Syafi’i Makruh, sedangkan hadist Qudsi tidak demikian.</li>
<li>Al Qur’an merupakan bacaan tertentu dalam sholat, tidak sah sholat seseorang bila tidak membaca Al Qur’an sedangkan hadits qudsi tidak.</li>
<li>Orang yang mengingkari Al Qur’an termasuk kafir, sedangkan pengingkaran terhadap hadits qudsi tidak termasuk kafir.</li>
<li>Lafadz Al Qur’an berasal dari Alloh, sedangkan hadist qudsi berasal dari Nabi Saw.</li>
<li>Bagian-bagian dari Al Qur’an disebut ayat dan surat sedangkan hadist qudsi tidak demikian.</li>
</ol>Referensi : <a href="http://tanbihun.com/analisis/al-quran-vs-hadits-qudsi/" target="_blank">tanbihun.com</a><br />
Download ebook Kumpulan Hadits Qudsi <a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/6349639/himpunan_hadist_qudsi.zip" target="_blank">disini</a><br />
Tertarik membeli bukunya? Klik gambar di bawah<br />
<a href="http://www.kutukutubuku.com/kumpulblogger/index.html" target="_new"><img alt="" src="http://www.kutukutubuku.com/kumpulblogger/kumpulbloggerad.jpg" /></a><br />
Masukkan Code ini <strong>K1-BYF52D-A</strong><br />
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com<br />
<strong>Posting Terkait : </strong><br />
<ol><li><a href="http://ruangdonlot.wordpress.com/2009/10/04/terjemah-hadits-arbain/">Terjemah Hadits Arbain</a></li>
<li><a href="http://ruangdonlot.wordpress.com/2009/10/04/fatwa-kontemporer-yusuf-qardhawi/">Fatwa Kontemporer Yusuf Qardhawi</a></li>
<li><a href="http://ruangdonlot.wordpress.com/2009/10/04/tafsir-fii-zhilalil-quran/">Tafsir Fii Zhilalil Quran</a></li>
</ol><em></em>imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4623264650616028145.post-83329155093669660472011-11-15T01:00:00.001-08:002011-11-15T01:00:34.497-08:00study akhlak tasawufAKHLAK ISLAMI DAN PEMBENTUKANNYA <br />
<br />
Pengertian.<br />
Secara sederhana, Akhlak Islami dapat diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak, berkedudukan sebagai sifat.<br />
Akhlak Islam adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, atas kemauan pelakunya sendiri, yang bersumber pada ajaran Islam. Akhlak Islami bersifat absoluth, mutlak, universal yang memerlukan penjabaran lebih lanjut melalui penalaran dan interpretasi akal manusia yang kemudian muncul apa yang dinamakan etika, moral, susila dan sebagainya.<br />
Namun demikian, akhlak dalam ajaran Islam tidak dapat disamakan dengan etika, moral, suila, sopan santun dan sebagainya. Sebab etika hanya sebatas pada perilaku manusia yang bersifat lahiriyah dan berlaku sebatas pergaulan antar sesama manusia. Akhlak Islam mempunyai makna yang lebih luas, yang tidak hanya menyangkut perbuatan manusia secara lahiriyah, tetapi juga batiniyah. <br />
Tolok ukur akhlak Islami mestilah merujuk kepada ketentuan Allah, yaitu mengacu pada Al-Qur’an dan al-Sunnah. Apa yang dinilai baik oleh Allah, pasti baik pada esensinya. Demikian pula sebaliknya, tidak mungkin Allah menilai kebohongan sebagai kelakukan baik, karena kebohongan esensinya buruk. Di sisi lain Allah selalu memperagakan kebaikan, bahkan Dia (Allah) memiliki segala sifat yang terpuji. Surat Thaha ayat 8 : <br />
ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ( ã&s! âä!$yJóF{$# 4Óo_ó¡çtø:$# ÇÑÈ <br />
“(Dialah) Allah, tiada Tuhan selain Dia, Dia mempunyai sifat-sfat yang terpuji (al-Asma’ Al-Husna).<br />
Induk Akhlak Islami.<br />
Dalam berbagai literatur tentang Ilmu Akhlak, dijumpai tentang akhlak yang secara garis besar dapat dibagi kepada dua bagian, yaitu akhlak yang baik (al-akhlak al-karimah) dan akhlak yang buruk (al-akhlak al-madzmumah). Berbuat adil, jujur, sabar, pemaaf, dermawan dan amanah misalnya masuk ke dalam akhlak yang mulia. Sedangkan dzalim, berdusta, marah, pendendam, kikir dan curang termasuk ke dalam akhlak yang buruk.<br />
Secara teoritis akhlak mahmudah dan madzmumah berinduk kepada tiga perbuatan utama, yaitu hikmah (bijaksana), syaja’ah (perwira/kesatria) dan iffah (menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat). Ketiganya muncul dari sikap adil, yaitu sikap pertengahan atau seimbang dalam menggunakan potensi rohani yang terdapat dalam diri manusia, yaitu akal/pikiran yang berpusat di kepala, ghadhab, yang berpusat di dada, dan nafsu syahwat, yang berpusat di perut. Akal yang digunakan secara adil akan menimbulkan hikmah. Amarah yang digunakan secara adil, menimbulkan sikap perwira, dan nafsu syahwat yang digunakan secara adil akan menimbulkan iffah. Dengan demikian inti akhlak pada akhirnya bermuara pada sikap adil dalam memperguanakan tiga potensi yang ada dalam diri manusia.<br />
Sasaran Akhlak Islami<br />
Akhlak dalam Islam tidak dapat disamakan dengan etika, moral, sopan santun dan sebagainya, yang hanya dibatasi antara sesama manusia dan berkaitan dengan sifat lahiriyah. Akhlak mempunyai makna lebih luas, yaitu mencakup beberap hal, berkaitan juga dengan sikap batin maupun pikiran. Akhlak diniyah (agama) mencakup berbagai aspek, dimulai akhlak kepada Allah, hingga kepada sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa).<br />
Akhlak Islami (akhlak yang baik dan akhlak yang buruk), berkisar pada akhlak kepada Allah, kepada sesama manusia, dan akhlak kepada makluk Allah, selain manusia :<br />
A. Akhlak baik kepada Allah.<br />
Titik tolak akhlak terhadp Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji ; demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikatpun tidak akan mampu menjangkau hakikatnya.<br />
Lebih lanjut apa yang disebut berakhlak kepada Allah diperinci sebagai berikut :<br />
1. Al-taubah, adalah sikap yang menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukan dan berjanji tidak mengulangi lagi, serta diikuti dengan melakukan perbuatan baik. Dalam al-Qur’an diterangkan masalah taubat, antara lain dalam surat al-Taubah 75, an-Nisa’ 16-17, an-Nur 31, al-Tahrim 8 dan an-Nahl 119.<br />
وَاللَّذَانِ يَأْتِيَانِهَا مِنْكُمْ فَآذُوهُمَا فَإِنْ تَابَا وَأَصْلَحَا فَأَعْرِضُوا عَنْهُمَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ تَوَّابًا رَحِيمًا(16)إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا(17)وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (18)<br />
Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (an-Nisa’ 16) <br />
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(an-Nisa’ 17)<br />
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang" Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.(an-Nisa’ 18) <br />
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ .<br />
2. Al-Shabru, sabar adalah sikap yang betah atau dapat menahan diri pada kesulitan yang dihadapinya. Tidak berarti bahwa tanpa ada upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan, tetapi diawali dengan suatu ikhtiyar dan diakhiri dengan ridha dan ikhlas, bila ditimpa suatu cobaan dari Tuhan. Dalam al-Qur’an dijelaskan masalah sabar ini pada surat Ali ‘Imran 120, 125, 126, 200, Huud 11, 49, 116, al-Anfal 47, Luqman 18, al-Maarij 5.<br />
bÎ) öNä3ó¡|¡øÿsC ×puZ|¡ym öNèd÷sÝ¡s? bÎ)ur öNä3ö7ÅÁè? ×pt¤Íhy (#qãmtøÿt $ygÎ/ ( bÎ)ur (#rçÉ9óÁs? (#qà)Gs?ur w öNà2ÛØt öNèdßøx. $º«øx© 3 ¨bÎ) ©!$# $yJÎ/ cqè=yJ÷èt ÔÝÏtèC ÇÊËÉÈ <br />
<br />
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (Ali Imran 120)<br />
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(200)<br />
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.(Ali Imran 200)<br />
<br />
wÎ) tûïÏ%©!$# (#rçy9|¹ (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# y7Í´¯»s9'ré& Oßgs9 ×otÏÿøó¨B Öô_r&ur ×Î72 ÇÊÊÈ <br />
Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (Huud ; 11)<br />
<br />
<br />
3. Al-Syukru, sikap yang ingin memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. (al-Baqarah 52, 56, 152, 158, 172, 185, an-Nisa’ 146, Ali ‘Imran 123, 144, an-Nahl 114 dan al-‘Ankabut 18)<br />
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ(152)<br />
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku. (al-Baqarah 152)<br />
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ(172)<br />
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ(7) (Ibrahim 7) <br />
4. At-Tawakkal, adalah sikap menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan. (Huud 56, 77, 123, al-‘Anfal 50, Yusuf 67, Ibrahim 12, al-Mulk 29).<br />
إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(56)<br />
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ(123)<br />
5. Al-Ikhlas, menjauhkan diri dari sifat riya’ (menunjukkan kepada orang lain) ketika mengerjakan kebaikan. (al-Baqarah 94, 139, Yusuf 24, 54, 80, az-Zumar 2, 3, 11, 14, as-Shaffat 40, 74, 128, 160, al-Bayyinah 5).<br />
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ (24)<br />
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (Yusuf 24)<br />
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ(2)أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ(3)<br />
6. Ar-Raja’, sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang disenangi oleh Allah, setelah mengerjakan sesuatu yang dapat mendatangkan kebaikan (harapan). (al-Baqarah 218, an-Nisa’ 103, al-Isra’ 28, 57, al-Kahfi 111, al-Ahzab 21, al-ankabut 5)<br />
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (218)<br />
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.<br />
7. Al-Khauf, takut bilamana sesuatu yang tidak disenangi Allah akan menimpa/ terjadi pada dirinya dan berupaya agar apa yang dikhawatirkan tidak terjadi. (al-Maidah 25, 31, 97, 111, al-‘An’am 15, 80, 81, al-A’raf 47, 55, 57, as-Sajadah 16, an-Nazi’at 40).<br />
<br />
B. Akhlak yang buruk kepada Tuhan :<br />
1. Takabbur, adalah sikap menyombongkan diri dan tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari nikmat-Nya. (al-A’raf 146, an-Nahl 23, 29, al-Mu’min 27, 35, az-Zumar 60, 72, al-Munafiqun 5)<br />
2. Musyrik, mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya, bahwa ada sesuatu yang menyamai kekuasaan-Nya. (an_nahl 100, 120, al-Ankabut 8, 65, ar-Rum 31, 42, Luqman 13, Az-Zumar 65).<br />
3. Riddah (murtad), menginggalkan agama Islam untu menjadi kafir. (al-Baqarah 217, al-Maidah 54, Muhammad 25).<br />
4. Munafiq, sikap menampilkan dirinya bertentangan dengan kemauan hatinya dalam kehidupan beragama. (at-Taubah 64, 67, 68, 73, 97, 101, al-Ahzab 1, 24, 48, al-Munafiqun 1,7)<br />
5. Riya’, sikap yang selalu menunjukkan perbuatan baik yang ia lakukan, untuk dipuji. (al-Baqarah 264, an-Nisa’ 38, al-Anfal 47).<br />
6. Boros, adalah sikap foya-foya (al-israf) melampau batas-batas ketentuan agama. Sifat boros merusak perekonomian, hubungan sosial dan diri sendiri. (an-Nisa’ 6, al-An’am 141, al-Syu’ara’ 151, al-Mu’min 28, 34, az-Zumar 53.<br />
7. Rakus, Tamak, adalah sifat yang tidak pernah merasa cukup, ingin selalu menambah apa yang ia miliki, tanpa memperhatikan hak orang lain. Sifat ini adalah kebalikan dari Qana’ah. (al-Baqarah 96, al-Muddathir 15).<br />
<br />
Akhlak baik terhadap sesama manusia.<br />
Banyak sekali rincian yang dikemukakan al-Qur’an berkaitan dengan perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenai hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal negatif seperti membunuh, menyakiti badan atau mengambil harta tanpa alasan yang benar, melainkan juga sampai kepada menyakiti hati dengan jalan menceritakan aib seseorang di belakngnya, tidak peduli aib itu benar atau salah.<br />
1. Kasih sayang (al-Syafaqah), adalah sikap jiwa yang selalu ingin berbuat baik dan menyantuni orang lain.<br />
2. Persaudaraan (Ukhuwwah), selalu ingin berhubungan baik dan bersatu dengan orang lain.<br />
3. Memberi nasehat tentang kebaikan.<br />
4. memberi pertolongan (an-Nashru) kepada orang lain agar tidak mengalami kesulitan.<br />
5. Menahan amarah, yaitu upaya menahan emosi, agar tidak dikuasai oleh perasan marah kepada orang lain.<br />
6. Sopan santun (al-Hilmu), sikap jiwa yang lemah lembut terhadap orang lain, baik perkataan perbuatan dan pikiran.<br />
7. Suka memaafkan (al-‘Afwu), terhadap kesalahan orang lain yang pernah diperbuat kepadanya.<br />
Akhlak buruk kepada sesama manusia.<br />
1. Mudah marah, (al-Ghadhab), adalah kondisi emosi seseorang yang tidak dapat ditahan.<br />
2. Iri hati atau dengki (al-hasadu wa al-Hiqdu), adalah sifat kejiwaan seseorang yang selalu mengikinkan agar kenikmatan hidup seseorang bisa hilang.<br />
3. Mengadu-adu (An-namimah), adu domba, agar hubungan sosial antara satu orang dengan yang lain menjadi rusak.<br />
4. Mengumpat, menggunjing (al-Ghibah), adalah perilaku yang suka membicarakan keburukan orang lain.<br />
5. Congkak (al-Ash’aru) , perilaku yang menampakkan kesombongan, baik dari perkataan maupun perbuatan.<br />
6. Kikir (al-Bukhlu), tidak mau memberikan nilai materi dan jasa kepada orang lain.<br />
7. Aniaya (al-Dhulmu), adalah perbuatan yang merugikan orang lain atau mengambil hak orang lain.<br />
Akhlak terhadap lingkungan<br />
Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Akhlak yang diajarkan al-Qur’an terhadap manusia, bersumber dari fungsi manusia itu sendiri sebagai khalifah di muka bumi. Kekhalifahan mengandung pengertian, mengayomi, memelihara, membimbing, agar semua makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Pengambilan buah yang belum masak misalnya, tidak diperbolehkan, sebab hal itu sama saja tidak memberi kesempatan kepada buah untuk mencapai kesempurnaan. <br />
Semua bentuk eksploitasi kekayaan alam yang melampau batas kewajaran, dan tidak memperhatikan lingkungan adalah bentuk perusakan dan dinilai sebagai akhlak yang buruk terhadap lingkungan. Setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan terhadap diri manusia sendiri.<br />
Masih banyak lagi perbuatan akhlak baik akhlak yang mulia maupun akhlak yang buruk,yang barangkali terlalu banyak untuk dijelaskan secara mendetail. Kita hanya mencoba mengidentifikasi akhlak tersebut dan kita klasafifikasikan kepada akhlak yang baik (mahmudah) dan akhlak yang buruk (madzmumah). <br />
<br />
<br />
Al-Akhlak al-Mahmudah. Al-Akhlak al-Madzmumah <br />
1. al-Amanah : jujur, dapat dipercaya<br />
2. al-Alifah : disenangi<br />
3. al-Afwu : pema’af<br />
4. Aniesatun : manis muka<br />
5. al-Khairu : baik<br />
6. al-Khusyu’ : tekun dan menundukkan diri<br />
7. al-Dhiyafah : menghormati tamu<br />
8. al-Ghufran : suka memberi maaf<br />
9. al-Haya’u : malu apabila tercela<br />
10. al-Hilmu : menahan diri dari ma’siyat<br />
11. al-Hukm bi al-‘Adli : menghukumi secara adil<br />
12. al-Ikha-u : persaudaraan<br />
13. al-Ihsan : berbuat baik<br />
14. al-‘Iffah : memelihara kesucian diri <br />
15. al-Muru’ah : menjaga budi, berbudi tinggi<br />
16. al-Nadhafah : bersih<br />
17. al-Rahmah : belas kasih<br />
18. As-Sakha-u : pemurah<br />
19. al-Salam : sentausa<br />
20. Ash-Shalihat : beramal salih<br />
21. al-Shabru : sabar<br />
22. Ash-Shidqu : jujur<br />
23. al-Syaja’ah : berani, perwira <br />
24. al-Ta’awun : tolong menolong<br />
25. al-Tadharru’ : merendahkan diri kepad Allah<br />
26. al-Tawadhu’ : merendhkan sesama manusia<br />
27. al-Qana’ah : merasa cukup<br />
28. ‘Izzatun Nafsi : berjiwa kuat <br />
1. Ananiyyah : egois<br />
2. Al-baghyu : lacur, pemberontak<br />
3. al-Bukhlu : kikir<br />
4. al-Buhtanu : dusta<br />
5. al-Khamru : pemabok<br />
6. al-Khiyanah : khiyanat<br />
7. adh-Dhulmu : aniaya<br />
8. al-Jubnu : pengecut<br />
9. al-Fawahisy : dosa besar<br />
10. al-Ghadhab : pemarah <br />
11. al-Ghasysyu : curang, mengurangi timbgn.<br />
12. al-Ghibah : mengunjing/mengumpat<br />
13. al-Ghina : merasa tidak perlu kpd yg lain<br />
14. al-Ghurur : memperdayakaan <br />
15. Hubbuddunya : senang kpd dunia<br />
16. al-hasad : dengki<br />
17. al-Hiqdu : dendam<br />
18. al-Ifsad : berbuat kerusakan<br />
19. al-Intihar : menjerumuskan diri/bunuh diri<br />
20. al-Israf : boros / berlebih lebihan<br />
21. al-Istikbar : takabbur, sambong<br />
22. al-Kadzbu : dusta<br />
23. al-Kufran : mengingkari nikmat<br />
24. al-Makru : penipuan<br />
25. al-Namimah : adu domba<br />
27. Qathlun Nafs : membunuh<br />
28. al-Riba : memakan riba, rentenir<br />
29. al-Riya’ : mencari muka<br />
30. al-Sikhriyah : berolok-olok <br />
31. al-Sariqah : mencuri<br />
32. as-Syahawat : mengikuti hawa nafsu<br />
33. al-Tabdzir : menyia-nyiakan<br />
<br />
<br />
Pembentukan Akhlak.<br />
Pembentukan akhlak sama artinya dengan tujuan pendidikan, dimana tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak. Pendidikan sering dibarengai dengan pengajaran (al-Tarbiyah wa al-Ta’lim). Pengajaran diartikan sebagai mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.<br />
Pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa dan tujuan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam juga identik dengan tujuan hidup seorang muslim, yaitu untuk menjadikan hamba Allah yang percaya dan menyerahkan diri kepada-Nya dengan memeluk agama Islam<br />
Pembentukan akhlak adalah usaha secara sungguh-sungguh dalam rangka membentuk anak dengan menggunakan sarana pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Dengan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha pembinaan, bukan terjadi dengan sendirinya. Potensi yang ada pada manusia , akal, nafsu, fitrah, hati nurani dapat dibina secara optimal.<br />
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran Islam, tentang keimanan dan pelaksanan rukun iman dan rukun Islam. Bahwa dalam rukun Islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak.<br />
Pembinaan akhlak dalam Islam juga dapat ditempuh sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Bahkan pendidikan akhlak juga bisa dimulai ketika kita memilih jodoh. Cara yang lain adalah dengan memberi ketelaadanan.<br />
<br />
Faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak.<br />
Untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak, khususnya dalam pendidikan, ada beberapa aliran yang populer.<br />
Aliran Nativisme : adalah faktor pembawaan, yang berupa kecenderungan, bakat, akal dan lain-lain. Faham ini dengan aliran intuisi.<br />
Aliran empirisme : adalah faktor dari luar yang berupa lingkungan sosial, termasuk pendidikan yang diberikan.<br />
Aliran konvergensi : adalah gabungan antara nativisme dan empirisme, selain bakat / potensi internal, yaitu pembawaan si anak juga dibutuhkan faktor dari luar berupa pendidikan yang dibuat secara khusus. Potensi yang ada di dalam dibina secara intensif melalui berbagai metode.<br />
Dengan demikian faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak pada anak ada dua, yaitu faktor dari dalam yaitu faktor fisik, intelektual dan hati (ruhani) yang dibawa si anak dari sejak lahir, dan faktor dari luar yang dalam hal ini adaah kedua orang tua di rumah, guru di sekolah, dan tokoh-tokoh serta pemimpin di masyarakat. Melalui kerja sama yang baik antara tiga lembaga pendidikan tersebut, maka aspek kognitif (pengetahuan), afektif (penghayatan) dan psikomotorik (pengalaman) ajaran yang diajarkan terbentuk pada diri anak. Dan inilah yang selanjutnya dikenal dengan istilah manusia seutuhnya.<br />
<br />
Manfaat akhlak mulia :<br />
Islam menginginkan suatu masyarakat yang berakhlak mulia, yang akan membawa kebahagiaan bagi individu dan sekaligus membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada umumnya, maka sesungguhnya tujuan dari akhlak mulia itu sendiri adalah untuk kepentingan diri pribadi manusia itu sendiri, yaitu :<br />
1. kesempurnaan agama<br />
2. mempermudah hisab<br />
3. menghilangkan kesulitan. <br />
4. selamat dunia akhirat.imushttp://www.blogger.com/profile/06920388363097096152noreply@blogger.com0